Mengapa syair dan gurindam tidak memiliki struktur khusus seperti pantun?

Berikut ini adalah pertanyaan dari megasamora2461 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Mengapa syair dan gurindam tidak memiliki struktur khusus seperti pantun?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jika ingin mengetahui perbedaan pantun, syair, dan gurindam maka selain memahami pengertian pantun. Juga wajib memahami pengertian dari syair, syair sebagaimana yang dijelaskan di awal juga termasuk ke dalam jenis puisi lama.

Syair menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama. Syair kemudian dikenal sebagai puisi lama yang berasal dari Arab.

Secara etimologi atau asal kata, kata syair berasal dari bahasa Arab yakni dari kata syu’ur yang berkembang menjadi syi’ru yang artinya “puisi”. Dulunya, syair berisi kisah seperti mitos, sejarah, dan juga ajaran agama.

Syair kemudian semakin dikenal luas, dan masuk ke kawasan Asia Tenggara. Pada awal masuk ke kawasan ini dilakukan sejumlah modifikasi untuk membuat isinya khas dan mudah dipahami oleh masyarakat Melayu. Termasuk Indonesia.

Adalah Hamzah Fansuri yang dikenal sebagai tokoh sastra di masyarakat Melayu yang berjasa dalam melakukan pembuatan syair khas Melayu. Inilah yang kemudian syair dikenal masyarakat Indonesia dan sejumlah negara lain di Asia Tenggara sampai sekarang.  

Ciri-Ciri Syair

Sebagaimana dengan pantun, syair juga memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya unik. Berikut detail ciri-ciri umum yang dimiliki syair:

  • Satu bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik.
  • Memiliki sajak aa-aa, sehingga ada persamaan bunyi di setiap akhir kata pada setiap lariknya.
  • Isi dari syair membentuk rangkaian cerita.
  • Setiap baris atau larik pada syair akan berhubungan dengan baris sebelumnya.
  • Setiap baris terdiri dari 4,8, dan 12 suku kata.

Pengertian Gurindam

Berikutnya adalah pengertian gurindam yang menjadi dasar untuk mengetahui detail perbedaan pantun, syair, dan gurindam. Menurut KBBI, gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat, misalnya baik-baik memilih kawan, salah-salah bisa jadi lawan.

Secara umum, gurindam juga bisa dipahami sebagai salah satu jenis puisi Melayu lama yang terdiri atas dua baris dalam satu bait. Baris yang pertama umumnya menyampaikan sebuah perbuatan dan baris kedua merupakan akibat dari perbuatan tersebut.

Gurindam kemudian diketahui berasal dari India dan dikenal sebagai sajak dua baris seuntai. Sebab memang hanya memiliki dua baris dan kemudian ada nasehat yang mendalam di dalamnya.

Ciri khasnya yang terdiri dari dua baris membuatnya sering disebut sebagai karmina atau pantun kilat, padahal bukan. Pada pantun, baris pertama dan kedua tidak memiliki hubungan karena baris pertama adalah sampiran.

Sementara pada gurindam, baris pertama adalah penyebab dan baris kedua adalah akibatnya. Sehingga memiliki hubungan yang terkait dan sangat kuat, meskipun begitu tetap terikat oleh rima. Dimana gurindam umumnya memiliki pola rima a-a.

Ciri-Ciri Gurindam

Gurindam juga memiliki beberapa ciri yang membuatnya berbeda dengan puisi lama jenis lainnya. Ciri-ciri tersebut adalah:

  • Gurindam terdiri dari dua baris.
  • Baris pertama biasanya berkaitan dengan soal, masalah, atau perjanjian.
  • Baris kedua adalah efek atau akibat dari baris pertama sehingga isinya menjelaskan akibat dari soal, masalah, atau perjanjian yang disampaikan di baris pertama.
  • Jumlah suku kata pada gurindam tidak tetap, namun secara umum terdiri dari 8-12 suku kata.
  • Gurindam selalu berisi tentang nasehat atau wejangan tentang kehidupan.

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nasywaaraihanna dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 18 May 22