Jawaban:

Menurut Yunus Abidin dkk dalam bukunya Pembelajaran Literasi Minimal ada empat kompetensi mulitiliterasi yang harus dikuasai oleh siswa untuk mampu berperan aktif dalam abad ke-21. Keempat kompetensi tersebut yaitu membaca pemahaman yang tinggi, menulis yang baik untuk membangun dan mengekspresikan makna, berbicara secara akuntabel dan kemampuan menguasai berbagai media digital yang berpengaruh. Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah mengembangkan kurikulum 2013 yang diharapkan dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif melaui penguatan sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Hal ini cukup beralasan karena karena menurut survei yang dilakukan lembaga internasional kemampuan literasi siswa di Indonesia masih tergolong rendah.

Untuk itu pemerintah menggaungkan Gerakan literasi sekolah dengan tujuan agar warga sekolah menjadi literat. Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Salah satu upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik.

Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013).

Namun kenyataanya tidak semudah membalik telapak tangan karena baca tulis belum membudaya. Apalagi di masa pandemi covid 19 yang melanda dunia yang mengubah pembelajaran dari papan tulis menjadi papan visual, dan dari pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran online. Banyak kendala yang dialami tenaga pendidik untuk membudayakan gerakan literasi terutama dalam hal membaca bagi siswanya di rumah.

Salah satu cara untuk meningkatkan minat membaca bagi siswa di era pandemi ini adalah dengan memanfaatkan cerpen yang ada di kompasiana. Dalam kompasiana banyak cerpen yang bagus dan mengandung nilai-nilai pembelajaran hidup bagi siswa. Kita bisa membagi cerpen-cerpen tersebut media sosial seperti whatsapp group dan menyesuaikan kompetensi dasar dalam pembelajaran.

Misalnya dalam pembelajaran PPKn kita bisa mengambil cerpen yang mengandung nilai-nilai Pancasila. Setelah membaca cerpen kompasiana siswa dapat menuliskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Untuk pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi unsur interinsik dan eksterisik kita bisa membagikan cerpen tersebut ke siswa dan dan siswa dapat menuliskan unsur interinsik dan eksterinsik dalam sebuah cerita, menuliskan isi cerita dengan bahasanya dan masih banyak lagi kompetensi dasar yang bisa kita hubungkan dengan cerpen yang ada di kompasiana.

Penjelasan:

Sumber 1 : Yunus Abidin, dkk " Pembelajaran Literasi" (Bandung , Bumi Aksara, 2017) Hal 276

Sumber 1 : Yunus Abidin, dkk " Pembelajaran Literasi" (Bandung , Bumi Aksara, 2017) Hal 276Sumber 2 : Ariyani Purwaningsih "Geliatkan GLS dengan Bulan Liseri" Artikel dari Idea Dwija AKPS PGRI Kabupaten Sidoarjo