Jawaban:

Pada dasarnya, tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk mencari wilayah penghasil rempah-rempah. Bangsa Portugis pertama kali sampai ke Maluku pada tahun 1512 dengan dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Menyusul bangsa Spanyol sampai ke Maluku pada tahun 1521 di bawah pimpinan Sebastian del Cano. Sedangkan bangsa Inggris sampai ke Ternate pada tahun 1579 yang dipimpin oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Terakhir, Belanda sampai di Banten dengan pimpinannya, yaitu Corneliz de Houtman pada tahun 1596.

Penjelasan:

Portugis

Kedatangan Portugis ke Indonesia didasari oleh keinginannya untuk mendapatkan wilayah pengahsil rempah-rempah. Ekspedisi bangsa Portugis pertama kali dipimpin oleh Bartholomeus Diaz yang sejak tahun 1488 berlayar menyusuri pantai barat Afrika dengan melintasi Ghana, Angola, dan Namibia. Sayangnya, pelayaran Diaz tidak berhasil sampai ke wilayah Spanyol

Setelah bangsa Portugis, datanglah bangsa Spanyol pada tahun 1521 ke Tidore, Maluku di bawah kepemimpinan Sebastian del Cano. Ia melanjutkan perjalanan setelah pemimpin sebelumnya, yaitu Ferdinand Magellan, tewas terbunuh di Filipina. Kedatangan bangsa Spanyol di Tidore disambut baik oleh Kesultanan Tidorek yang tengah bermusuhan dengan Kesultanan Ternate. Namun, kehadiran bangsa Spanyol ini membuat Portugis merasa terganggu. Hal ini dikarenakan bangsa Spanyol akan terlibat dalam perdagangan rempah-rempah yang dimonopoli oleh Portugis. Akhirnya, terjadilah Perjanjian Saragosa.

. Sesampainya di Maluku, Portugis disambut baik oleh Kesultanan Ternate yang sedang berselisih dengan Kesultanan Tidore. Hal ini selanjutnya membuat keduanya menjadi sekutu.

Inggris

Proses kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia diawali pada tahun 1577 dengan mengikuti rute penjelajah Portugis, yaitu Ferdinand Magellan. Ekspedisi ini dipimpin oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Akhirnya, rombongan ini berhasil mendarat di Ternate pada tahun 1579 dan banyak memborong rempah-rempah untuk dibawa ke Inggris. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1602, Inggris mulai membentuk hubungan bilateral dengan Kesultanan Banten untuk mendirikan kantor dagang di wilayahnya. Lalu, berlanjut dengan membentuk kantor dagang di Ambon, Makassar, Jepara, dan Jayakarta.

Belanda

Setelah Kota Lisabon ditutup untuk kapal-kapal Belanda, Belanda mengalami hambatan ekonomi karena tidak dapat membeli rempah-rempah. Belanda berusaha untuk mencari rute menuju pusat rempah-rempah, yaitu Indonesia. Akhirnya, didapatkanlah informasi dari Jan Huygen van Linschoten yang pernah ikut dalam perjalanan Portugis ke Indonesia. Dengan informasi tersebut, akhirnya Belanda berhasil berlabuh di Banten pada tahun 1596 di bawah pimpinan Corneliz de Houtman. Namun, karena rombongan ini bersifat tidak sopan terhadap Sultan Banten, mereka pun diusir dari Banten.

Semoga membantu.