Judul: Suara Azan

Latar waktu: Subuh

Pemeran:

Pemabuk (nama: Budi)

Teman pemabuk (nama: Andi, Didi, Cici)

Adik si pemabuk (nama: Eka, Dina, Rian, Rina, Fikri)

Ustad (nama: Ahmad)

Anak Ustad (nama: Ali)

Suasana pagi yang masih gelap di tengah kota. Terdengar suara azan yang merdu membangunkan orang-orang yang tidur di sekitar masjid. Namun, tidak dengan Budi, seorang pemabuk yang tengah terlelap di trotoar dekat masjid.

(Adegan 1)

Budi: (tergeletak di trotoar dengan botol minuman di tangan)

Teman pemabuk masuk ke dalam adegan dan melihat Budi tergeletak di trotoar

Andi: (sambil membangunkan Budi) Budi, bangun! Lihat sekitarmu, kita sudah dekat dengan masjid.

Budi: (berkata dengan nada rendah) Hah? Apa? Masjid? Saya tidak butuh masjid!

Didi: (mengangkat botol minuman dari tangan Budi) Lihat apa yang kau lakukan! Kau sudah minum sampai mabuk, seharusnya kau tidak begitu.

Cici : (melihat ke arah masjid) Dengar suara azan, teman-teman. Mari kita berdoa.

(Adegan 2)

Anak Ustad dan Ustad datang ke dalam adegan

Ali: (melihat Budi dan teman-temannya) Ayah, lihatlah. Ada orang mabuk di depan masjid.

Ahmad: (melihat ke arah Budi) Kita harus membantu dia. Mari kita dekati mereka.

(Adegan 3)

Semua orang di dalam satu tempat berkumpul di dekat Budi

Ustad: (menghampiri Budi dan melindungi bahu) Hai, nak. Apa yang terjadi?

Budi: (berdiri dengan wajah merah) Apa kalian berusaha menyelamatkan jiwaku? Sialan!

Ustad : (menjelaskan dengan lembut) Suara azan itu memanggil kita semua untuk berdoa, nak. Ini adalah panggilan dari Allah SWT. Jangan pernah melewatkan kesempatan ini.

Adik-adik Budi : (menghampiri Budi) Kak, kak. Ayo kita sholat subuh.

Budi: (tersadar dan menangis) Aku tahu, aku tahu. Ayo kita sholat subuh bersama-sama.

(Adegan 4)

Budi dan teman-temannya bergabung dengan orang-orang yang lain dan berjalan menuju masjid. Mereka semua berhenti di pintu masjid dan mendengarkan suara azan yang indah.

(Adegan 5)

Semua orang di dalam adegan mulai berdoa dan Budi menangis di dalam hatinya.

Budi: (mengucapkan kalimat syahadat dengan lantang) Asy-hadu an la ilaha illa Allah, wa asy-hadu anna Muhammadan rasulu Allah.

Akhirnya, Budi dan teman-temannya menyendiri