Kutipan drama berikut untuk soal nomor 2 dan 3. Kisah ini terjadi di sebuah ruang tamu keluarga yang cukup terpandang. Terdapat berbagai perlengkapan yang lazim di ruang tamu, tetapi yang terpenting ialah seperangkat meja dan kursi tamu. Dengan penuh keriangan, si Jidul membersihkan meja dan kursi-kursi. Pak Pikun: (muncul langsung menuju ke arah Jidul) "Ayo! Mana! Berikan kembali Padaku! Ayo! Mana!" Jidul : (ber ah uh, sambil memberikan isyarat ketidakmengertiannya) Pak Pikun: "Jangan berlagak bodoh! Siapa lagi yang mengambilnya kalau bukan kamu! Ayo Jidul kamu sembunyikan di mana, heh?" : (ber ah uh semakin bingung dan takut) (muncul tergesa-gesa) "Eh, ada apa Pak Pikun? Ada apa dengan Jidul?" "Anak ini tidak bisa dikasihani, Bu! Dia mencuri lagi, arlojiku hilang!" Jidul Ibu Pak Pikun Ibu Jidul Pak Pikun: Ibu : "Mencuri arloji? Kamu mencuri Jidul?" : (ber ah uh sambil menggeleng-gelengkan kepala dan menggoyang-goyangkan. tangannya) "Mungkir, ya! Padahal jelas, Bu! Tadi saya mandi. Setelah itu, arloji saya tertinggal di kamar mandi, lalu dia masuk, entah mengapa. Lalu tiba-tiba arloji saya hilang." (tangannya menunjuk Jidul) : (melihat tangan Pak Pikun) "O, arloji Pak Pikun hilang begitu? Lalu arloji yang Pak Pikun pakai di pergelangan tangan kanan itu punya siapa?" (tertawa) : (muncul dan langsung ikut tertawa) "Lain waktu jangan main tuduh saja Pak!" Tritis Pak Pikun tertegun memandang pergelangan tangan kanannya. Dilepaskannya Si Jidul. Dengan sangat malu, ia berjalan tertegun-tegun. Si Jidul pun tertawa dengan caranya sendiri. 2. Tentukan watak masing-masing tokoh dalam kutipan drama tersebut! Jawab: 3. Apa amanat yang terkandung dalam kutipan drama tersebut?​