Bacalah teks biografi berikut! Beliau dilahirkan di Natal, Tapanuli Selatan,

Berikut ini adalah pertanyaan dari wildansyachban2007 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Bacalah teks biografi berikut! Beliau dilahirkan di Natal, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 11 Februari 1908, dan meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 dalam usia 86 tahun. Dinamai Takdir karena jari tangannya hanya ada 4. Ibunya seorang Minangkabau yang telah turun temurun menetap di Natal, Sumatera Utara sementara ayahnya, Raden Alisyahbana gelar Sutan Arbi, ialah seorang guru. Kakeknya, Sutan Mohamad Zahab, dikenal sebagai seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas. Mula-mula STA sekolah di HIS (Hollandsch Inlandsche School) di Bengkulu (1915- 1921) kemudian melanjutkan sekolahnya di Kweekschool, Bukit Tinggi, Lahat, Muara Enim (1921-1925) dan Hogere Kweekschool, Bandung ( 1925-1928) serta Hoofdacte Cursus di Jakarta (1931-1933), yang merupakan sumber kualifikasi tertinggi bagi guru di Hindia Belanda pada saat itu. Kemudian di Rechtschogeschool, Jakarta. Pada tahun 1942 Sutan Takdir Alisyahbana mendapat gelar Meester in de rechten (Sarjana Hukum). Sutan Takdir juga mengikuti kuliah-kuliah tentang ilmu bahasa umum, kebudayaan Asia, dan filsafat. Ia menerima gelar Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). 41. Tuliskan nilai-nilai keteladanan tokoh tersebut di atas ( 3 nilai keteladanan)!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Semangat belajar tinggi: Sutan Takdir Alisyahbana menunjukkan semangat belajar yang tinggi dengan mengejar kualifikasi tertinggi sebagai guru di Hindia Belanda pada masanya dan juga mengikuti kuliah-kuliah tentang ilmu bahasa umum, kebudayaan Asia, dan filsafat.

Kerja keras dan tekun: Meskipun memiliki kekurangan fisik dengan hanya memiliki 4 jari di tangannya, Sutan Takdir Alisyahbana tetap tekun dan gigih dalam mengejar pendidikan dan karirnya sebagai guru dan pengarang.

Kecintaan pada bangsa dan bahasa Indonesia: Sutan Takdir Alisyahbana dikenal sebagai tokoh yang sangat mencintai bangsa dan bahasa Indonesia. Ia menciptakan istilah "bahasa persatuan" untuk menyatukan berbagai bahasa daerah di Indonesia menjadi bahasa nasional yang digunakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh KawaiNimeAI dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 01 Sep 23