buatlah 5 puisi bebas​

Berikut ini adalah pertanyaan dari pratiwiandi8 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Buatlah 5 puisi bebas​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Puisi ke 1

Serenada Kelabu

Bagai daun yang melayang.

Bagai burung dalam angin.

Bagai ikan dalam pusaran.

Ingin kudengar beritamu!

Ketika melewati kali

terbayang gelakmu.

Ketika melewati rumputan

terbayang segala kenangan.

Awan lewat indah sekali.

Angin datang lembut sekali.

Gambar-gambar di rumah penuh arti.

Pintu pun kubuka lebar-lebar.

Ketika aku duduk makan

kuingin benar bersama dirimu.

Puisi ke 2

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan,

kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan,

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Puisi ke 3

Karena Kasihmu

Karena kasihmu

Engkau tentukan waktu

Sehari lima kali kita bertemu

Aku anginkan rupamu

Kulebihi sekali

Sebelum cuaca menali sutera

Berulang-ulang kuintai-intai

Terus menerus kurasa-rasakan

Sampai sekarang tiada tercapai

Hasrat sukma idaman badan

Pujiku dikau laguan kawi

Datang turun dari datuku

Diujung lidah engkau letakkan

Piatu teruna di tengah gembala

Sunyi sepi pitunang Poyang

Tadak meretak dendang dambaku

Layang lagu tiada melangsing

Haram gemerencing genta rebana

Hatiku, hatiku

Hatiku sayang tiada bahagia

Hatiku kecil berduka raya

Hilang ia yang dilihatnya

Puisi ke 4

Doa

Tuhan kami

Telah nista kami dalam dosa bersama

Bertahun-tahun membangun kultus ini

Dalam pikiran yang ganda

Dan menutupi hati nurani

Ampunilah kami

Ampunilah

Amin

Tuhan kami

Telah terlalu mudah kami

Menggunakan AsmaMu

Bertahun di negeri ini

Semoga Kau rela menerima kembali

Kami dalam barisanMu

Ampunilah kami

Ampunilah

Amin

Puisi ke 5

Perjalanan Usia

Anak-anak tumbuh mendewasa,

akankah aku hanya tumbuh menua?

Kelak mereka butuh lawan bicara,

apakah kala itu aku kakek pelupa?

Anak-anak tidak selamanya bayi,

mereka butuh tak hanya dimengerti.

Mereka punya mata, punya hati,

tidak cukup dengan harta diwarisi.

Sampai kapan usiaku ditakdirkan,

sampai batas itulah aku dihadirkan.

Sebagai orang tua, sebagai teman,

sampai batas waktu yang ditentukan.

Tak baik jika mereka di sini saja,

hangat dipeluk rumah dan keluarga.

Kehidupan itu pengembaraan jiwa,

dan mereka pengelana berikutnya.

Jika tumbuh dewasa ada ujungnya,

jangan sampai hanya menua sia-sia.

Dalam perjalananku menyusuri usia,

setidaknya harus pernah bijaksana.

======================================

Semoga membantu!!!

LearnWithBranly

TingkatkanPrestasimu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh LoveLiHongyi dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 05 May 23