Proses Terjadinya GunungGunung merupakan salah satu bentuk kenampakan alam yang banyak ditemui di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sebagai bagian dari alam, gunung dibentuk dari proses alam atau fenomena alam tertentu. Gunung terjadi karena tenaga yang berasal dari dalam bumi. Prosesnya dinamakan orogenesis dan epirogenesis.
Dalam proses orogenesis, sedimen yang terkumpul berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik. Ada dua tipe tumbukan lempeng tektonik, yaitu antara samudra dan benua dan benua dengan benua. Tumbukan antara samudra dan benua mengakibatkan lempeng lautan menyusup ke lapisan astenosfer dan batuan vulkanik. Tumbukan lempeng lautan dengan benua menimbulkan deposit sedimen laut terhadap tepi lempeng benua. Di sisi lain, tumbukan lempeng benua dengan benua merupakan proses pembentukan beberapa sistem pegunungan besar di Bumi.
Proses epirogenesis merupakan gerakan yang membentuk benua yang bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini juga disebut gerakan radial karena gerakan mengarah atau menjauhi titik pusat bumi dan terjadi pada daerah yang sangat luas sehingga prosesnya lebih lambat dibandingkan dengan proses orogenesis. Pembentukan dataran rendah (graben) dan dataran tinggi (horts) merupakan salah satu contoh proses epeirogenesis.
Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi, yaitu antara 45-450 juta tahun yang lalu. Misalnya, Pegunungan Himalaya terbentuk dari 45 juta tahun yang lalu, sedangkan Pegunungan Appalachia terbentuk dari 450 jutan tahun yang lalu. Proses terjadinya gunung melalui tiga tingkatan meliputi akumulasi sedimen, perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi, serta pengangkatan kerak bumi akibat gerakan blok sesar.
Pertama, akumulasi sedimen terbentuk dari lapisan-lapisan sedimen dan.batuan vulkanik yang menumpuk hingga kedalaman beberapa kilometer. Kedua, perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi disebabkan deformasi pada sedimen yang telah terbentuk karena adanya gaya kompresi akibat tumbukan antarlempeng tektonik. Ketiga, gerakan blok sesar terjadi akibat tumbukan antarlempeng yang mengangkat sebagian kerak bumi sebagai lipatan lebih tinggi dari sekitarnya. Jika terjadi gaya tegangan atau tarikan antarlempeng, maka akan terbentuk lembah.
Proses alam tersebut merupakan sesuatu yang bersifat ilmiah. Bahkan, hal tersebut menjadi suatu ilmu pengetahuan yang dipelajari dan didalami lebih lanjut, khususnya oleh para ilmuwan. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena alam di bumi tidak terjadi dengan sendirinya. Namun, ada faktor ilmiah yang melatarbelakangi fenomena tersebut sehingga dapat dijelaskan sesuai nalar manusia.



Carilah Kalimat pasif dan kalimat yang menggunakan majas pada teks tersebut