Penjelasan:

Struktur gurindam tersebut terdiri dari lima bait, di mana setiap bait terdiri dari empat baris. Bait-bait tersebut memiliki pola rima akhir yang sama, yaitu A-B-A-B. Secara keseluruhan, gurindam tersebut memiliki struktur yang konsisten dan teratur.

Gurindam tersebut menggunakan bahasa Melayu Klasik, sebuah ragam bahasa Melayu yang digunakan pada masa lalu dan dipengaruhi oleh bahasa Arab dan Sanskerta. Bahasa Melayu Klasik ditandai dengan penggunaan kata-kata yang kaya dan penuh makna, serta struktur kalimat yang kompleks dan indah. Gurindam tersebut juga menggunakan gaya bahasa yang metaforis dan kontras, seperti "peliharalah kaki, daripada berjalan yang membawa rugi" dan "pekerjaan marah jangan dibela, nanti hilang akal di kepala". Gaya bahasa ini bertujuan untuk menyampaikan pesan moral dengan cara yang indah dan mudah diingat