Unsur intrinsik yang membangun cerita tentang semut pohon dan seekor belalang sembah dapat mencakup:

1. Tema: Tema cerita tersebut dapat berupa kerja keras dan persiapan yang tepat dapat membawa hasil yang baik.
2. Alur: Alur cerita dapat berupa kronologis, dimulai dari persiapan semut pohon yang menanam dan merawat pohon sehingga dapat memberikan hasil yang berlimpah, lalu diikuti oleh konflik ketika belalang sembah datang meminta bantuan ketika musim dingin tiba, dan akhirnya diakhiri dengan penyelesaian konflik yang memuaskan.
3. Karakter: Karakter utama dalam cerita adalah semut pohon yang rajin dan tekun dalam menanam dan merawat pohon agar dapat memberikan hasil yang melimpah. Sementara itu, karakter belalang sembah dapat digambarkan sebagai makhluk yang ceroboh dan tidak mempersiapkan diri dengan baik.
4. Setting: Setting cerita dapat berupa sebuah hutan atau kebun, di mana semut pohon dan belalang sembah tinggal.
5. Konflik: Konflik cerita terjadi ketika belalang sembah datang meminta bantuan ketika musim dingin tiba dan tidak memiliki persiapan yang cukup, sedangkan semut pohon yang sudah menyiapkan persediaan makanan mereka sendiri tidak dapat membantu belalang sembah karena kurangnya persiapan belalang sembah sebelumnya.
6. Pesan moral: Pesan moral dalam cerita ini dapat berupa pentingnya persiapan yang matang dan kerja keras dalam meraih keberhasilan, serta menjaga kehati-hatian agar tidak terjebak dalam masalah yang dapat dihindari dengan persiapan yang tepat.