simpulkan unsur-unsur Pembangunan Karya sastra dengan bukti pendukung dari cerita

Berikut ini adalah pertanyaan dari abigailgogani2009 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Simpulkan unsur-unsur Pembangunan Karya sastra dengan bukti pendukung dari cerita pohon keramat​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Unsur intrinsik dan ekstrinsik adalah dua unsur pembangun fisik sebuah karya sastra, termasuk cerpen. Unsur intrinsik merujuk pada unsur yang berasal dari dalam karya sastra, sementara unsur ekstrinsik berasal dari luar karya sastra, seperti latar belakang masyarakat.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan unsur intrinsik dan ekstrinsik dari cerpen "Pohon Keramat". Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Unsur Intrinsik Pohon Keramat

• Tema : Modernisasi Keadaan Penduduk

• Amanat : Kita tidak boleh menyekutukan Allah Swt. atau percaya dengan hal2 yang berbau mistis. Kita juga harus menjaga dan melestarikan alam, sehingga alam mau bersahabat dengan kita.

• Alur : Campuran (maju dan mundur)

• Tokoh dan karakter :

* Mbah Jayasakti : pemberani dan tidak mementingkan dirinya sendiri.

* Pasukan Belanda dan centeng² demang : tidak menyerah.

* Penduduk desa : jahiliyah/ percaya dengan hal² mistis.

* Kakek : pemberani, bijaksana, dan suka menolong.

* Para penggerak pembangunan : pintar tp sebenarnya bodoh, egois.

* penduduk kota : pemalas.

• Latar :

tempat : kampung, gunung beser, kaki gunung, rumah kakek, dan sawah.

waktu : malam hari, pagi hari, sore hari, dan waktu panen.

suasana : sejuk, asri, damai, rukun, senang, san terusik.

• Sudut Pandang : sudut pandang pertama : aku.

UNSUR EKSTRINSIK

1. Budaya masyarakat Indonesia yang masih terikat erat pada hal-hal mistis

2. Perjuangan masyarakat Indonesia, melawan penjajahan

Sebagai rujukan, berikut kakak sertakan teks yang dimaksud oleh soal.

Disebelah barat kampong ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.

Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser. Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari kakek-nenek sampai anak-anak, hapal cerita keangkeran Gunung Beser.

Konon, saat pendudukan Belanda, di kampong saya ada seorang maling budiman. Seperti Jaka Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering merampok harta milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang menderita. Harta hasil jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.

Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan menyantuni rakyat itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang penduduk kampong. Dia dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.

Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi. Bertahun-tahun pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung Beser, tapi Jayasakti tidak pernah menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-centeng demang pernah melacak Jayasakti ke dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnya menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar gunung.

Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorangpun berani masuk ke kelebatan Gunung Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si Maling budiman. Tapi selain itu, konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu ada beberapa orang pencari kayu bakar yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib seperti pasukan Belanda dan centeng-centeng demang itu, tidak bisa kembali.

Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari kayu bakar dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil air dari danau kecil untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan syukuran kecil dan meminta ridho dari penguasa Gunung Beser.

Sejak saya ingat, cerita yang diketahui seluruh penduduk kampung juga meliputi kharisma Gunung Beser. Tiap malam tertentu, katanya dari Gunung Beser keluar cahaya yang begitu menyejukkan. Hanya orang tertentu yang bisa melihat cahaya itu. Konon, bila bila seseorang dapat melihat cahaya itu dengan mata batinnya, maka ia termasuk orang yang bijaksana dan tinggi ilmunya. Bila ada seorang saja dari seluruh penduduk kampung yang melihat cahaya itu, artinya Mbah Jayasakti begitu penduduk kampung menyebut penghuni Gunung Beser, melindungi kampung. Akan tetapi, bila ada orang yang sembrono melanggar keheningan Gunung Beser. Mbah Jayasakti bisa marah. Jangankan menebang pohon tanpa izin, masuk saja ke dalam gunung bisa kualat, itulah sebabnya penduduk kampung begitu takut mengganggu ketenangan Gunung Beser.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rahmawatidina249 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 18 Jan 23