Berikut ini adalah pertanyaan dari rivoanandaputra7202 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. Peace-Time (dalam roleplay):
Peace-Time dalam roleplay mengacu pada periode di mana konflik atau pertempuran dihentikan dan para pemain berfokus pada kegiatan damai, kolaboratif, atau pembangunan. Contohnya dapat berupa periode di mana para pemain dalam permainan berperan (roleplay) sepakat untuk menjalankan kegiatan sosial, seperti mengadakan pesta, berinteraksi dengan NPC (karakter non-pemain), atau mengembangkan cerita yang tidak melibatkan pertempuran.
2. FRP (Fail Roleplay):
FRP, atau Fail Roleplay, terjadi ketika seorang pemain dalam permainan berperan tidak memainkan karakternya sesuai dengan aturan atau konteks permainan. Contohnya bisa berupa pemain yang melanggar aturan lingkungan permainan, bertindak secara tidak konsisten dengan karakter yang dimainkan, atau tidak memberikan respon yang realistis terhadap situasi yang terjadi dalam permainan berperan.
3. Void (dalam roleplay):
Void dalam roleplay mengacu pada tindakan menghapus atau mengabaikan adegan atau peristiwa tertentu dalam cerita permainan berperan. Hal ini biasanya dilakukan ketika adegan tersebut dianggap tidak sesuai dengan perkembangan cerita atau memiliki dampak negatif yang signifikan. Misalnya, jika aksi atau keputusan seorang pemain dianggap merusak kesinambungan atau dinamika cerita, administrator atau pemain lain dapat memutuskan untuk melakukan void pada adegan tersebut untuk melanjutkan permainan dengan alur yang lebih baik.
4. Combat-Logging (dalam roleplay):
Combat-Logging dalam roleplay terjadi ketika seorang pemain keluar dari permainan atau memutuskan koneksi mereka secara sengaja selama situasi pertempuran atau konflik untuk menghindari konsekuensi atau kerugian yang mungkin terjadi. Contohnya, seorang pemain yang sedang terlibat dalam pertempuran dengan pemain lain secara tiba-tiba memutuskan koneksi internet mereka untuk menghindari kekalahan atau kerugian dalam permainan.
5. AORP (Adults Only Roleplay):
AORP, atau Adults Only Roleplay, merujuk pada permainan berperan yang ditujukan hanya untuk pemain dewasa. Hal ini biasanya berarti bahwa permainan tersebut mengandung konten atau tema yang tidak sesuai untuk anak-anak, seperti adegan kekerasan, bahasa yang kasar, atau konten seksual yang eksplisit. Contohnya adalah permainan berperan dengan setting dewasa seperti perangkat peran berbasis gangster atau adegan politik yang kompleks dan berliku.
Harap diingat bahwa prinsip dan konvensi yang berkaitan dengan permainan berperan dapat berbeda antara satu komunitas atau platform dengan yang lain. Contoh-contoh yang diberikan di atas hanya untuk memberikan gambaran umum dan tidak mencerminkan seluruh spektrum permainan berperan.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ibnuzakih32 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 30 Aug 23