Jika seorang pemimpin tidak memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang baik, maka kemungkinan besar akan terjadi beberapa hal negatif yang dapat berdampak buruk pada organisasi atau masyarakat yang dipimpinnya, antara lain:

Kurangnya keterbukaan: Seorang pemimpin yang tidak memiliki nilai keterbukaan cenderung bersikap tertutup dan tidak mendengarkan masukan dari bawahannya. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya aliran informasi dan ide-ide yang dapat membantu perbaikan organisasi atau masyarakat yang dipimpin.

Tidak adanya motivasi: Seorang pemimpin yang tidak memiliki nilai motivasi cenderung bersikap pasif dan kurang bergairah dalam melakukan tugasnya. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya semangat dan motivasi pada bawahannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Kurangnya kepercayaan: Seorang pemimpin yang tidak memiliki nilai integritas dan kejujuran cenderung tidak dipercaya oleh bawahannya. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya kerjasama dan timbulnya konflik yang dapat merugikan organisasi atau masyarakat yang dipimpin.

Kurangnya rasa empati: Seorang pemimpin yang tidak memiliki nilai empati cenderung bersikap otoriter dan tidak memperhatikan kebutuhan dan perasaan bawahannya. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya kualitas hubungan antara pemimpin dan bawahannya.

Dalam jangka panjang, sikap-sikap yang tidak baik ini dapat merusak citra pemimpin dan organisasi atau masyarakat yang dipimpinnya, sehingga dapat menurunkan kepercayaan publik dan mempengaruhi kinerja dan produktivitas organisasi atau masyarakat tersebut. Oleh karena itu, nilai-nilai kepemimpinan yang baik sangat penting untuk dimiliki oleh seorang pemimpin.