Mata merona seperti taman

Saat kau memandangiku

Rona merah membakar hati

Dan membuatku terbakar cinta

Sinar matamu menyinari jiwaku

Melengkapi kekosongan hati

Membawa kebahagiaan yang tak ternilai

Dan menjadi pelita dalam gelapnya malam

Kau adalah cahaya dalam kegelapan

Yang mampu membawa cinta dalam hati

Membawaku ke surga indah di atas awan

Dan membuatku terbang tinggi di langit biru

Bersamamu aku merasa lengkap

Dan aku bisa bernafas dengan lega

Kau adalah cahaya yang mampu membakar hati

Dan menjadi sumber kebahagiaan yang abadi.

Puisi di atas adalah salah satu contoh puisi dengan 4 larik yang menggunakan citraan penglihatan. Citraan penglihatan adalah teknik yang digunakan dalam menulis puisi atau prosa untuk menggambarkan suatu obyek, perasaan, atau pengalaman melalui indera penglihatan. Dalam puisi ini, penulis menggunakan citraan penglihatan untuk menggambarkan perasaan cintanya kepada seseorang. Misalnya, dalam larik pertama, penulis menggambarkan mata orang yang dicintainya seperti taman yang merona, yang mewakili perasaan hangat dan nyaman yang ditimbulkannya. Dalam larik kedua, penulis menggambarkan rona merah pada mata orang yang dicintainya yang membakar hatinya, yang mewakili perasaan cinta yang tumbuh dan membara. Dengan menggunakan citraan penglihatan, penulis berhasil menggambarkan perasaannya secara indah dan tajam, sehingga puisi tersebut dapat menyentuh hati pembaca.