Memilih Jalan HidupAda seorang anak muda, dia kuliah di kampus

Berikut ini adalah pertanyaan dari zlfahzz pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Memilih Jalan HidupAda seorang anak muda, dia kuliah di kampus top, jurusan paling top, dan lulus sebagai lulusan paling top pula. 10 tahun berlalu, saat teman-temannya menyangka anak muda ini akan kerja di Amerika, atau Eropa sana, menjadi eksekutif perusahaan raksasa, dengan gaji super tinggi, ternyata tidak. Anak muda ini memilih mengabdikan hidupnya di pedalaman sana, menjadi guru. Aduh rugi sekali. Buat apa dong nilai Matematikanya yang selalu seratus? Buat apa dong dia menguasai 4 bahasa asing? Buat apa semua pendidikan tersebut jika hanya kerja di pedalaman sana, di tengah hutan, bersama anak-anak kampung? Rugi!

Tapi sebentar, sebentar, tanyakan ke anak muda ini sebelum kita memvonis membabi-buta, kenapa sih dia sampai begitu? "Karena inilah jalan hidupku. Sudah banyak yang mengambil jalan hidup bekerja di Eropa, Amerika, naik pesawat kelas bisnis, menginap di hotel bintang lima, punya rumah dengan kolam renang. Lantas siapa yang akan mengambil jalan hidup yang berbeda? Siapa yang mendidik anak-anak di pedalaman. Saya memilih jalan hidup yang berbeda. Saya bahagia dengan jalan hidup ini. Inilah hidupku sekarang," itu sungguh jawaban yang cemerlang.

Tapi, tidak akan banyak yang bisa memahami logika anak muda ini. Kalaupun memahaminya, tidak akan banyak pula yang siap mengambil jalan serupa.

Lebih banyak perhitungan atas ketenaran, kekayaan, kemewahan, dan standar hidup dunia lainnya, lebih banyak lagi yang tidak tahu, tidak peduli, jalan hidup yang akan dia pilih. Pokoknya sudah begitu sajalah. Malas berpikir. Tapi sungguh, pikirkanlah. Jalan hidup apa yang akan kita pilih saat ini dan kelak.

Hidup ini hanya sekali, dan dalam periode yang sejatinya sangat pendek. Pastikan kita telah memilih jalan hidup terbaiknya: kebermanfaatan. Pastikan hidup kita bermanfaat bagi banyak orang. Jangan ragu mengambil kelokan yang beda sekali.

Ketahuilah, hidup tidak pernah bicara tentang kekayaan. Banyak orang kaya sebelumnya yang hartanya lebih besar dibanding orang-orang kaya hari ini, mereka tetap terlupakan. Hidup juga bukan soal ketenaran. Banyak orang yang lebih tenar dan lebih berkuasa sebelumnya dibanding orang-orang hari ini, juga terlupakan. Temukanlah hakikat kehidupan sambil terus melangkah di jalan yang telah kita pilih.

- TENTUKAN IDE POKOK DARI MASING-MASING PARAGRAF!!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Paragraf 1: Memperkenalkan kisah anak muda yang kuliah di kampus top dan lulus sebagai lulusan paling top. Teman-temannya menyangka dia akan bekerja di luar negeri, tetapi dia memilih menjadi guru di pedalaman.

Paragraf 2: Memberikan pandangan masyarakat yang menganggap anak muda ini rugi karena memilih jalan hidup yang berbeda dari kebanyakan orang.

Paragraf 3: Mendapatkan jawaban dari anak muda tentang pemikirannya dan alasan mengapa dia memilih menjadi guru di pedalaman.

Paragraf 4: Mengkritik pandangan masyarakat yang lebih mengedepankan kekayaan dan ketenaran daripada memilih jalan hidup yang bermanfaat.

Paragraf 5: Menekankan pentingnya memilih jalan hidup yang bermanfaat dan memiliki hakikat kehidupan.

Paragraf 6: Mengutip bahwa hidup bukan tentang kekayaan dan ketenaran, dan bahwa banyak orang yang kaya dan tenar sebelumnya tetap terlupakan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh blogzalfarizi dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 14 May 23