Jawaban:

Pada tanggal 2 Mei, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hardiknas. Peringatan ini menjadi momen penting untuk mengenang perjuangan para tokoh pendidikan, salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara. Sebagai bapak pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara mempunyai peran yang sangat besar dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai tokoh pendidikan yang mengedepankan pendidikan yang humanis dan berbasis pada potensi individu. Ia memperjuangkan pendidikan yang terbuka untuk semua kalangan dan mengajak masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan yang setara untuk semua orang. Pandangan-pandangan tersebut sejalan dengan semangat dari Hardiknas yang merupakan peringatan untuk menghargai dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga sangat peduli dengan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Ia mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922 yang kemudian berkembang menjadi lembaga pendidikan yang terkenal di Indonesia. Dalam lembaga tersebut, Ki Hajar Dewantara mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kebebasan, dan kemandirian. Hal ini menjadi landasan penting dalam upaya membangun karakter siswa Indonesia.

Peran Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan tidak hanya terbatas pada bidang formal, tetapi juga pada bidang informal. Ia mendirikan majalah "Gelanggang" yang menjadi media untuk menyampaikan pemikiran-pemikirannya mengenai pendidikan. Ia juga mendirikan Perkumpulan Oetoesan Hindia yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi masyarakat Hindia Belanda.

Dalam kesempatan Hardiknas, mari kita mengenang perjuangan Ki Hajar Dewantara dan terus menerus memperjuangkan pendidikan yang berkualitas dan terbuka untuk semua kalangan. Kita dapat belajar dari semangat dan gagasan-gagasannya untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Sebagaimana ungkapan Ki Hajar Dewantara, "Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" yang artinya, "Di depan menunjukkan contoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan". Hal tersebut dapat menjadi pedoman bagi kita semua dalam memperjuangkan pendidikan yang lebih baik di masa depan.