Malam menjelang, aku menunggu di apartemen. Arai tak kunjung pulang. Tak pernah sebelumnya ia begini. Semalaman aku menunggu, tak ada kabar. Kuhubungi teman-temannya, nihil. Aku was-was, tetapi tak tahu harus mencari ke mana. Pagi-pagi kepalaku pening karena tak tidur. Aku tergopoh-gopoh ke kampus. Kuharap ia ada di Departemen Biologi, sedang sibuk mengaduk-aduk zat ajaib berwama hijau dalam tabung labunya atau ia ketiduran di laboratorium. Tetapi ia tak ada. Kutanyai semua orang, bahkan kutanyai supervisor risetnya, tak seorang pun tahu. Gelap. Arai raib. Aku naik ke tingkat tertinggi Sorbonne. Dari atas kulihat belantara gedung dan Sungai Seine yang berkelak-kelok, sayup sampai di luar batas pandang. Aku cemas, ke manakah Arai? (Edensor, Andrea Hirata)Tuliskan konflik yang terjadi pada kutipan novel di atas!​