1. Unsur batin puisi tersebut adalah keindahan alam pantai yang mempesona dan menenangkan, ditambah dengan sensasi rasa getaran yang memberikan kedamaian pada hati dan jiwa. Puisi ini juga memperlihatkan pengalaman penikmat pantai yang merayakan keindahan alam dengan cara berjalan, berlari, bernyanyi, dan menari.

2. Gaya bahasa (majas) yang digunakan dalam larik puisi tersebut antara lain:

- Personifikasi (personification) pada sinar matahari timur yang ramah menyapa, desiran angin yang datang menerpa, dan suara hembusan angin yang tersipu, yang membuat benda-benda alam tersebut hidup dan berperan seperti manusia.

- Metafora (metaphor) pada biru laut yang menghilangkan rindu, yang menggunakan kata "biru laut" sebagai pengganti atau perumpamaan dari sesuatu yang dapat menghilangkan rasa rindu atau rasa kekosongan.

- Asosiasi (association) pada angin kabut yang datang menerpa dan hadirnya getaran rasa ke dalam hati, yang menghubungkan sensasi fisik dan emosional.

3. Puisi ini menggambarkan keindahan alam pantai yang mempesona dan menenangkan, serta bagaimana pengalaman penikmat pantai yang merayakan keindahan alam tersebut. Puisi ini juga menunjukkan bagaimana alam bisa memberikan sensasi yang kuat pada hati dan jiwa seseorang, dan bahwa kita sebagai manusia bisa memanfaatkan keindahan alam tersebut untuk merayakan kehidupan. Melalui penggunaan gaya bahasa yang indah, puisi ini berhasil membangkitkan sensasi keindahan dan kedamaian pada pembaca atau pendengarnya.