Jawaban:

1. Pemberontakan Padri (1821-1837): Pemberontakan ini terjadi di Sumatra Barat pada tahun 1821 ketika Syech Burhanuddin, seorang ulama Islam, memobilisasi para pengikutnya untuk melawan penjajahan Belanda. Pemberontakan ini berakhir dengan kemenangan Belanda.

2. Pemberontakan Diponegoro (1825-1830): Pemberontakan ini terjadi di Jawa Tengah pada tahun 1825 ketika Raden Mas Diponegoro mengajak rakyatnya untuk melawan penjajahan Belanda. Pemberontakan ini berakhir dengan kemenangan Belanda.

3. Perjanjian Giyanti (1813): Perjanjian ini ditandatangani antara Belanda dan Ratu Paku Buwono II di Giyanti, Jawa Tengah pada tahun 1813. Perjanjian ini memberikan hak-hak khusus kepada Belanda dan menetapkan Jawa sebagai wilayah tunduk pada Belanda.

4. Perjanjian Brito-Russer (1824): Perjanjian ini ditandatangani antara Belanda dan Inggris di Brito-Russer, Jawa Timur pada tahun 1824. Perjanjian ini memberikan hak-hak khusus kepada Belanda di Jawa Timur.

5. Perjanjian Malino (1885): Perjanjian ini ditandatangani antara Belanda dan Kerajaan Sulu di Malino, Sulawesi Selatan pada tahun 1885. Perjanjian ini memberikan hak-hak khusus kepada Belanda di Sulawesi Selatan.

Penjelasan: