Jawaban:

Dulu ketika saya masih kecil, saya selalu penasaran tentang bagaimana rasanya berpuasa. Saya selalu ingin mencoba berpuasa seperti yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitar saya. Namun, karena usia saya masih terlalu muda, orang tua saya selalu mengatakan bahwa saya belum boleh berpuasa.

Namun, ketika saya berusia 10 tahun, saya memutuskan untuk mencoba berpuasa selama sehari penuh. Saya ingin tahu bagaimana rasanya menahan lapar dan dahaga sepanjang hari. Pagi harinya, saya bangun lebih awal dari biasanya dan makan sahur bersama keluarga. Saya merasa senang dan bangga karena saya telah memutuskan untuk mencoba berpuasa untuk pertama kali.

Tidak lama setelah makan sahur, saya merasakan lapar mulai datang. Saya merasa kesulitan dan ingin segera makan atau minum. Namun, setiap kali saya merasa ingin menyerah, saya selalu teringat akan alasan mengapa saya memilih untuk berpuasa, yaitu untuk merasakan bagaimana hidup di luar kenikmatan dan kesenangan yang selalu saya dapatkan sehari-hari. Dalam pikiran saya, ini adalah peluang besar untuk menunjukkan kesabaran, ketahanan, dan kekuatan diri.

Walaupun merasa lapar dan dahaga sepanjang hari, saya tetap bertahan hingga waktu berbuka tiba. Saya merasa sangat bahagia dan bangga dengan diri sendiri karena telah berhasil menyelesaikan puasa saya yang pertama. Pengalaman berpuasa pertama kali ini memberikan saya kekuatan dan kepercayaan diri yang lebih besar dalam menghadapi tantangan hidup di kemudian hari. Saya menjadi lebih bersemangat dan bersemangat untuk mencoba hal-hal baru dan mengatasi rintangan yang datang dalam hidup saya.