Jawaban:

Matahari menyinari seisi bumi, memberikan penerangan di hari baru

semangat untuk ku menyongsong masa depan yang luar biasa yang selalu aku mimpikan. Jadwalku dipagi ini pergi ke kampus. Setiap hari aku menggunakan angkutan umum (angkot). Aku pun duduk dan langsung memakai handsfree tanpa melihat sekelilingku. Ketika sampai depan kampus, aku dan seorang laki-laki bersamaan mengatakan “kiri bang !”.

Matahari menyinari seisi bumi, memberikan penerangan di hari baru, semangat untuk ku menyongsong masa depan yang luar biasa yang selalu aku mimpikan. Jadwalku dipagi ini pergi ke kampus. Setiap hari aku menggunakan angkutan umum (angkot). Aku pun duduk dan langsung memakai handsfree tanpa melihat sekelilingku. Ketika sampai depan kampus, aku dan seorang laki-laki bersamaan mengatakan “kiri bang !”. akupun menoleh kepada suara tersebut. Entah siapa dia wajah tampan penuh ketenangan. Akupun dipersilahkan turun olehnya.

Untuk mencapai kampus aku harus berjalan dari gerbang utama beberapa meter. Dia pun mengajak ku untuk berjalan bersama. Akupun berjalan dibelakangnya, karena aku tak terbiasa untuk jalan disamping lelaki apalagi berdua. Aku hanya tertunduk tak berani melihat kearahnya.

Sampai dia bertanya “namanya siapa,kuliah disini juga ?” aku pun menjawab dengan mununduk “Hani, iya”. “eumm kok saya jarang liat kamu padahal kita satu universitas, mungkin saya yang kurang memperhatikan atau karena banyaknya mahasiswa J”. Sesampainya di depan fakultas aku pun pamit.”maaf akhi saya pergi duluan”. Tanpa menunggu jawabannya akupun pergi meninggalkannya.

Seminggu kemudian, ketika naik angkutan umum entah kenapa aku ingin sekali melihat sekitar dan tak ku sangka wajah tampan penuh ketenangan itu berada didepanku. Aku tersenyum dan menundukan kepala. Diapun bertanya :“kuliah pagi ?”.

“iya, kamu sendiri ?”

“saya juga sama. Oiya waktu itu saya kan menanyakan namamu tanpa memberitahu nama saya, perkenalkan nama saya……..” (aku tak ingin mengetahui namanya karena aku tak ingin mengenalnya lebih jauh karena setelah mengetahui namanya aku takut ada selanjutnya dan selanjutnya sehingga menimbulkan kedekatan yang bisa membuatku goyah..bagaimana ini?,telepon ku pun berbunyi ada panggilan masuk dari sahabat ku yang selalu bercerita, Alhamdulillah. “maaf” aku menelpon sampai kampus tanpa aku matikan. Dia tersenyum dan pergi.

Biarkan aku tak tahu namamu karena jika ku mencarimu takkan tahu siapa yang ku cari. Birkan aku fokus kepada mimpiku.

Penjelasan:

Maaf Jika Lebih**