Isi dari pantun tersebut adalah tentang seseorang yang merasa malang karena nasib buruknya, yaitu ayahnya yang tidak kembali padahal ia sedang dalam kesulitan setelah sampannya karam melanggar karang.

Dalam pantun ini terdapat dua ciri utama dari pantun:

Berupa empat baris dengan pola a-b-a-b

Pantun terdiri dari empat baris yang secara tradisional diatur dalam pola a-b-a-b. Dalam pola ini, baris pertama dan kedua memiliki irama dan rima yang sama, dan baris ketiga dan keempat juga memiliki irama dan rima yang sama.

Mengandung unsur perbandingan dan makna tersirat

Pantun biasanya mengandung unsur perbandingan atau analogi antara dua hal yang tidak berhubungan secara langsung, dan seringkali memiliki makna tersirat yang dalam. Dalam pantun ini, misalnya, pengalaman anak nelayan yang menangkap pari dan sampannya yang karam melanggar karang dijadikan analogi dengan nasib sialnya yang ayahnya tidak berpulang. Makna tersiratnya bisa diartikan bahwa kehidupan seringkali tidak adil, dan bahwa orang-orang yang bekerja keras dan berusaha untuk mengatasi kesulitan bisa tetap mengalami kegagalan atau nasib buruk yang tidak diinginkan.

Semoga Membantu ^_^