Jawaban:

Pada suatu hari, saya dan teman saya, let's call him A, memiliki perbedaan pendapat terkait proyek tim yang sedang kami kerjakan. Saya merasa bahwa ide saya lebih baik dan lebih sesuai dengan visi dan misi tim, sementara A merasa bahwa ide yang ia usulkan adalah yang terbaik. Kami saling bertukar pendapat tetapi tidak ada hasil yang memuaskan.

Kemudian, saya menyadari bahwa kami harus menemukan cara untuk mencapai kesepakatan agar proyek ini dapat berjalan dengan lancar. Saya mengajak A untuk duduk bersama dan membahas lebih lanjut tentang ide-ide kami. Saya meminta A untuk menjelaskan secara rinci mengenai ide-idenya dan saya juga memberikan penjelasan mengenai ide-ide saya.

Ketika kami telah memahami sudut pandang masing-masing, kami mulai mencari solusi yang bisa memuaskan kita berdua. Kami membicarakan semua pro dan kontra dari masing-masing ide dan mencari titik tengah di mana kita bisa berkompromi. Setelah berdiskusi dan menghubungkan beberapa ide kami, akhirnya kami menemukan ide yang bagus dan kami berdua setuju untuk menerapkannya.

Ketika kami bekerja sama dalam mewujudkan ide tersebut, kami merasa bahwa kami telah mencapai kesepakatan yang adil dan saling menguntungkan. Kami belajar bahwa dengan komunikasi yang jelas dan membuka diri untuk mendengar perspektif orang lain, kita dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak.