alah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan

Berikut ini adalah pertanyaan dari raawibuu30 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Alah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti. Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara ain nasi gudangan yang terdiri atas nasi ukan pokok-pokok isi kati GHT dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar- awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan atau dhautan terdapat makna atau lambang yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut.1.buatlah rangkuman isi kutipan buku non-fiksi tersebut!

PLS BESOK HRS DIKUMPULIN BUAT CERITANYA LEBIH PENDEK LGI ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Puputan adalah upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilakukan ketika tali pusar bayi putus atau lepas, waktu yang dibutuhkan tidak dapat ditentukan pasti. Upacara ini dilakukan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Upacara ini ditandai dengan dipasangnya sawuran, daun nanas, tumbak sewu dan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Upacara ini memiliki makna atau lambang yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh inamora dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 20 Apr 23