Jawaban:

Bab 1 bercerita tentang Itam, seorang pemuda asli di desa Kartini di Sumba, yang setia dan berakhlak baik. Dia bersungguh-sungguh menempuh pendidikan di sebuah sekolah di Sumba, di mana dia belajar berbagai bahasa, seperti Bahasa Indonesia, Inggris, Frans, dan bahasa asli Sumba. Dia juga mengambil bagian dalam kegiatan sambil belajar dan pewarisan budaya dari desa kesayangannya.

Bab 2 memberi kita pandangan yang lebih dekat tentang perjalanan Itam dalam hal pendidikan. Setelah menyelesaikan sekolah di Sumba, Itam berangkat ke negeri Belanda untuk melanjutkan pendidikannya. Di sana, Itam mempelajari bahasa Belanda dan Belanda-Nyanyian, dan dia juga mengambil kursus tentang pembuatan film.

Bab 3 menceritakan tentang peningkatan keterampilan dan pengetahuan Itam tentang bahasa Belanda. Itam menyelesaikan programnya dengan sukses dan kembali ke Sumba. Dia menerjemahkan banyak film Belanda, termasuk film anak-anak. Dia juga diberi tugas untuk mengarang cerita film dewasa.

Bab 4 menceritakan tentang bagaimana Itam memperoleh sukses di desa kesayangannya, Kartini. Dia mengatur kegiatan sambil belajar dan mendorong anak-anak desa untuk melanjutkan pendidikan. Dia membuat film pendek tentang desanya dan mendorong rakyatnya untuk berpikir kritis dan bertindak untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Bab 5 menceritakan tentang karier Itam di pasar ekonomi, di mana dia mendokumentasikan pengalaman anak-anak desa yang lebih kaya dan yang lebih miskin. Video-videonya menjadi salah satu landasan utama untuk peningkatan pola pikir dan kinerja sosial di kalangan petani di Sumba.

Bab 6 memperkenalkan U, sebuah grup musik tradisional asli Indonesia yang terdiri dari Itam dan beberapa anggota lainnya. U menggabungkan musik tradisional dengan bahasa modern dan berlangsung dari satu desa ke desa lain untuk berbagi budaya dan menularkan energi positif.

Bab 7 menutup kisah Itam dan U dengan menceritakan tentang upaya mereka untuk mendidik generasi muda dan meningkatkan kepedulian sosial di kalangan masyarakat Indonesia. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda, dan U menjadi salah satu panggung yang memberi ruang bagi banyak pemuda untuk berkarya dan bersuara.