Jawaban:

Awal mula terbentuknya periodisasi sastra Indonesia dapat ditarik ke tahun 1930-an, ketika sastrawan dan kritikus sastra seperti Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, dan Muhammad Yamin mulai mengadakan diskusi dan berdebat mengenai perkembangan sastra Indonesia.

Diskusi ini memunculkan kesadaran bahwa perkembangan sastra Indonesia tidak bisa dilihat sebagai suatu kesatuan yang homogen, tetapi memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda pada setiap periode.

Seiring berjalannya waktu, periodisasi sastra Indonesia semakin berkembang dan mengalami perubahan seiring dengan perkembangan dan perubahan sosial, politik, dan budaya di Indonesia. Beberapa periodisasi sastra Indonesia yang umum digunakan antara lain periode Angkatan Pujangga Baru, periode Angkatan 45, periode Angkatan 50-an, periode Sastra Reformasi, dan lain sebagainya.

Periodisasi sastra Indonesia memberikan pandangan yang lebih terstruktur dan jelas terhadap perkembangan sastra Indonesia, serta memudahkan kita untuk memahami dan mempelajari sastra Indonesia dari sudut pandang historis dan kultural.