Jawaban:

1. Memilih bahan limbah keras yang akan digunakan sebagai bahan dasar kerajinan, seperti kardus, botol plastik, gelas plastik, kaleng, kayu bekas, dll.

2. Membuat desain atau ide kreatif untuk kerajinan yang ingin dibuat. Hal ini dapat dilakukan dengan menggambar atau mencari referensi di internet atau buku-buku kerajinan.

3. Menyiapkan alat-alat dan bahan tambahan yang dibutuhkan, seperti gunting, cutter, lem, cat, kain flanel, kertas hias, dll.

4. Membuat pola atau cetak pada bahan limbah yang akan diolah, seperti membuat pola pada kardus atau botol plastik, dan memotong sesuai dengan pola yang telah dibuat.

5. Melakukan finishing pada bahan hasil potongan, seperti menghaluskan tepi potongan dan mengamplas bagian yang kasar.

6. Merangkai potongan bahan sesuai dengan desain atau ide yang telah dibuat sebelumnya, dengan menggunakan lem atau perekat lainnya.

7. Menambahkan aksesoris atau hiasan pada kerajinan yang telah jadi, seperti menghias gelas plastik dengan kertas hias, menambahkan stiker, atau mengecat bagian-bagian tertentu.

8. Melakukan touch up pada kerajinan yang telah jadi, seperti menambahkan lapisan pelindung seperti lak, atau menambahkan pernak-pernik agar tampilan lebih menarik.

9. Selesai, kerajinan dari limbah keras siap untuk digunakan atau dijual.

Proses pembuatan kerajinan dapat bervariasi tergantung pada bahan limbah yang digunakan dan desain yang ingin dicapai. Namun secara umum, tahapan di atas dapat digunakan sebagai panduan dalam membuat kerajinan dari limbah keras.