Jawaban:

1. Sajak dalam ketiga pantun tersebut adalah sajak empat baris dengan rima a-b-a-b.

2. Ada hubungan antara sampiran dan isi pada ketiga pantun tersebut. Sampiran pada setiap pantun berhubungan dengan tema atau topik yang dibicarakan dalam isi pantun tersebut. Misalnya, pada pantun pertama, sampiran tentang menanam halia dan buah juadah berkaitan dengan isi pantun yang mengajak untuk tidak menyia-nyiakan usia muda. Pada pantun kedua, sampiran tentang tingkap papan kayu dan sampan sakat di Pulau Angsa berkaitan dengan isi pantun yang menggambarkan keindahan dan keelokan budi serta bahasa. Pada pantun ketiga, sampiran tentang kemumu yang jatuh ke bawah berkaitan dengan isi pantun yang mengajak untuk mengamalkan ilmu.

3. Pesan yang disampaikan dalam ketiga pantun tersebut beragam. Pada pantun pertama, pesan yang disampaikan adalah mengajak untuk tidak menyia-nyiakan usia muda dan memanfaatkannya dengan baik. Pada pantun kedua, pesan yang disampaikan adalah bahwa keindahan dan keelokan budi serta bahasa dapat meningkatkan derajat seseorang. Pada pantun ketiga, pesan yang disampaikan adalah bahwa memiliki ilmu tanpa mengamalkannya sama saja seperti pohon yang tidak berbuah.

4. Pilihan kata dan konjungsi yang digunakan dalam pantun tersebut dapat menyampaikan pesan dengan baik. Konjungsi "marilah" pada pantun pertama digunakan untuk mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, sedangkan kata "juadah" digunakan untuk menyebutkan buah dari tanaman yang ditanam. Pada pantun kedua, kata "indah" dan "tampan" digunakan untuk menyebutkan seseorang yang memiliki budi dan bahasa yang baik. Pada pantun ketiga, kata "diembus" digunakan untuk menggambarkan bagaimana ilmu tidak dimanfaatkan seperti pohon yang tidak berbuah, dan kata "tengah" digunakan untuk menyebutkan tempat kemumu berada.

5. Ciri-ciri pantun yang tidak terdapat dalam ketiga pantun tersebut tidak disebutkan dalam pertanyaan ini.