Di Kampung Hijau Rawajati, warga memiliki kesadaran untuk mengelola sampahdengan bijak. Sebuah sentra pengumpulan sampah disediakan di area kampung untuk

menampung aneka sampah rumah tangga. Para ibu turut andil dengan memisahkan

sampah dapur seperti kulit bawang, batang sayuran, kulit buah, dan kulit telur

kemudian dikumpulkan di sentra bersama dengan sampah kebun. Campuran sampah

dapur dan sampah kebun dari warga kemudian diolah menjadi kompos. Setiap warga

diperbolehkan mengambil kompos untuk penyubur tanaman.

Warga Kampung Rawajati sangat baik dalam mengelola sampah konsumsi. Sampah

konsumsi ada yang berupa sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang

berasal dari sisa makhluk hidup yang terdapat di alam seperti tumbuhan dan hewan

serta berbagai hasil olahannya sehingga dapat terurai secara alami. Sampah organik

termasuk sampah yang ramah lingkungan. Di Kampung Rawajati tidak akan ditemukan

gunungan sampah sisa makanan yang menimbulkan aroma tidak sedap. Sebagian

besar warga memiliki lubang biopori atau lubang resapan di halaman rumah. Sampah

sisa makanan tiap hari dituang ke dalam lubang biopori dan dibiarkan membusuk di sana. Ketika kelak membusuk, sampah-sampah tersebut akan menjadi penyubur

tanah di sekitarnya.


Pertanyaan nya :

1. Sebutkah 2 jenis sampah konsumsi yang terdapat dalam teks “Kampung Rawajati”!


2. Apa yang dilakukan warga Kampung Rawajati terhadap sampah organik?


3. Mengapa di Kampung Rawajati tidak ditemukan sampah yang menggunung dengan

bau yang tidak sedap?


4. Apa fungsi lubang biopori terhadap lingkungan?


5. Sebutkan 5 contoh sampah anorganik!


6. Bagaimana cara cerdas warga Kampung Rawajati dalm mengelola sampah

anorganik?

7. Jelaskan mengapa sampah dapat menghasilkan nilai ekonomi sekaligus menjaga

kesehatan lingkungan!


8. Produk apa saja yang dapat dibuat dari bekas kemasan pada oleh warga Kampung

Rawajati?


9. Menurutmu, produk apalagi yang bisa dibuat dari bekas kemasan selain produk

yang ada dalam teks tersebut!​