Penggunaan kalimat majas liontin lusi​

Berikut ini adalah pertanyaan dari cahyaniasyifah3 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Penggunaan kalimat majas liontin lusi​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Cerita "Liontin Lusi" merupakan salah satu contoh cerita pendek atau cerpen dalam dunia sastra Indonesia. Cerpen memang merupakan salah satu karya sastra yang unik. Hal ini tidak terlepas dari ciri khas cerpen yang tidak terdapat pada karya sastra lainnya. Cerpen, misalnya, hanya ditulis dengan kurang dari 10.000 kata. Selain itu, cerpen menggunakan alur tunggal. Ciri khas lainnya adalah cerpen juga menggunakan satu subyek atau peristiwa sebagai fokus dalam cerita. Dengan demikian, cerita menjadi tidak melebar.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membaca cerpen Liontin Lusi dan mengidentifikasi struktur cerpen tersebut.

Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

(abstrak)

Lusi mempunyai sebuah liontin. Itu pemberian seorang nenek yang pernah ditolongnya. Nenek itu terjatuh ketika jembatan di atas sungai patah.

(orientasi)

Untunglah Lusi ada di situ. Ia melompat ke dalam sungai untuk menolong si Nenek. Sebagai hadiah, Nenek memberinya liontin itu.

"Kalau kau menaruh foto seseorang di dalam liontin ini, maka nasib orang itu akan selalu sial, " kata Nenek itu sebelum pergi.

Tentu saja Lusi tidak pernah memasukkan foto siapa pun ke dalam liontin itu. Ia tidak ingin menyakiti siapa pun. Liontin itu ia simpan di laci meja riasnya. Suatu hari, Ruth adiknya melihat liontin itu. Ruth suka sekali berdandan. Ia lalu meminjam liontin itu saat mereka akan pergi ke pasar.

"Kak Lus, aku pinjam liontinmu ya? Aku pakai ke pasar ya?" ujar Ruth. Lusi mengangguk mengizinkan.

Setibanya di pasar, Lusi sibuk belanja, sesuai daftar belanja dari ibunya.

(komplikasi)

Hari itu, ibu Lusi menengok Nenek yang sakit. Itu sebabnya Lusi mendapat tugas belanja. Ruth berjalan-jalan melihat berbagai dagangan di pasar.

Beberapa saat kemudian, Ruth muncul di dekat Lusi dengan wajah riang.

"Kak, Kak, lihat! Aku menukar liontin tua Kakak, dengan dua liontin baru ini. Nih, satu buat Kakak, satu buat aku!" kata Ruth gembira.

Lusi memerhatikan kedua liontin itu dengan mata melotot terkejut.

"Astaga Ruth…kamu ditipu! Liontinku terbuat dari perak asli dan ukirannya antik. Liontin ini cuma imitasi murahan. Kamu dapat di mana ini?"

"Aduuh…maaf Kak! Itu…aku menukar leontin itu di penjual barang antik…" kata Ruth penuh penyesalan.

Lusi dan Ruth segera mendatangi warung si penjual barang antik. Berbagai barang jualannya berjejer di atas meja. Di tenda warung tertulis, "BARANG ANTIK ASLI KOLEKSI PAK DOLMI"

Pak Dolmi adalah pria berhidung bengkok, bermata licik. Ia menolak saat Lusi meminta untuk menukar kembali dua liontin itu dengan liontin miliknya.

"Yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan!" kata Pak Dolmi sinis.

(evaluasi)

Ruth menangis meraung-raung karena menyesal. Ia tidak mau pulang walau Lusi membujuknya.

Pak Dolmi memberikan liontin itu pada istrinya "Ha...ha...ha..., pasti kamu habis menipu orang. Aku taruh foto kita berdua ya, di sini," kata Bu Dolmi yang juga sama liciknya. Ia lalu memasang foto, ia bersama suaminya di dalam liontin itu.

Tak lama kemudian, datang beberapa pembeli ke warung itu.

"Vas bunga ini asli buatan Italia. Lihat ada tulisan 'Made in Italy' kata Pak Dolmi. Sementara itu, Bu Dolmi melayani pembeli yang ingin membeli payung antik berlukis Jepang.

Saat Bu Dolmi menarik payung dari tempatnya, ujung payung menyodok atap tenda. Sisa air hujan yang tertampung di atap tenda, tumpah mengguyur Pak Dolmi yang sedang memegang vas tadi. Tulisan 'Made in Italy' di vas itu langsung luntur.

"Penipu! Vas ini cuma keramik biasa!" marah bapak yang ingin membeli vas. Ibu pembeli payung juga ikut-ikutan marah dan tidak jadi membeli.

...

(resolusi)

Saat itu, datanglah seorang bapak berseragam polisi. Ia tampak marah dan merebut gelang emas yang diberikan anak perempuan tadi.

"Berani-beraninya kamu menipu anakku! Ayo, ikut aku ke kantor polisi!"

(koda)

Akhirnya Pak Dolmi dan Bu Dolmi dibawa ke kantor polisi. Lusi mendapatkan kembali liontin peraknya. Ia tidak melepas foto Pak Dolmi dan Bu Dolmi. "Biar saja untuk sementara foto mereka tetap di dalam liontin ini. Semoga mereka selalu tidak beruntung dalam menipu orang."

Kesimpulan

Struktur cerpen mencakup abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.

Pelajari lebih lanjut

Materi struktur cerpen: yomemimo.com/tugas/934473

Detil jawaban

Kelas: VIII

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Kategori: Membaca cerpen

Kode kategori: 8.1.5

Kata kunci: struktur cerpen

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - yomemimo.com/tugas/18145568#readmore

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dihanhan dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 18 Jan 23