Jawaban:

1. SO₂ (Sulfur dioksida):

  Bilangan oksidasi sulfur (S) dalam SO₂ adalah +4, karena oksigen (O) memiliki bilangan oksidasi -2 dan total bilangan oksidasi dalam senyawa harus sama dengan nol.

2. SO₃ (Sulfur trioksida):

  Bilangan oksidasi sulfur (S) dalam SO₃ adalah +6, karena oksigen (O) memiliki bilangan oksidasi -2 dan total bilangan oksidasi dalam senyawa harus sama dengan nol.

3. FeO (Besi(II) oksida):

  Bilangan oksidasi besi (Fe) dalam FeO adalah +2, karena oksigen (O) memiliki bilangan oksidasi -2 dan total bilangan oksidasi dalam senyawa harus sama dengan nol.

4. H₂SO₄ (Asam sulfat):

  Bilangan oksidasi sulfur (S) dalam H₂SO₄ adalah +6, karena oksigen (O) memiliki bilangan oksidasi -2 dan hidrogen (H) memiliki bilangan oksidasi +1.

5. ClO₃⁻ (Iona klorat):

  Bilangan oksidasi klorin (Cl) dalam ClO₃⁻ adalah +5, karena oksigen (O) memiliki bilangan oksidasi -2 dan total bilangan oksidasi dalam ion harus sama dengan muatan ion, yaitu -1.

Penjelasan:

Harap dicatat bahwa bilangan oksidasi dapat bervariasi tergantung pada konteks dan senyawa yang terlibat. Jadi, penting untuk memahami aturan-aturan bilangan oksidasi dan mempertimbangkan struktur senyawa secara keseluruhan ketika menentukan bilangan oksidasi.