Jawaban:

Pagi itu Rina adikku terlihat sangat bersemangat karena itu merupakan hari ulang tahunnya. Rina memang sudah sering berkata kepadaku jika ia menginginkan kue ulang tahun seperti teman-temannya. Sejak ayah dan ibu meninggal 2 tahun lalu, hidup kami menjadi sangat susah. Aku hanya tinggal bersama Rina adikku. Aku bekerja sebagai karyawan di salah satu warung untuk memenuhi kebutuhan hidup kami dan menyekolahkan Rina.

Aku berkata "Selamat ulang tahun ya, Rina". Rina membalas dengan senangnya "Terima kasih kak". Senyum di wajahnya membuat hatiku semakin sakit mengingan aku tak memiliki cukup uang untuk membelikannya kue ulang tahun.

Rina pun pergi sekolah, aku memutar otak bagaimana cara mendapatkan kue ulang tahun untuknya. Akhirnya aku memutuskan untuk mencoba membuat sendiri menggunakan bahan seadanya, Aku memang tidak pernah membuat kue sebelumnya. Tapi aku pernah melihat pemilik warung membuat kue untu anaknya.

Aku pun mencoba membuat kue dan menghias kue tersebut. Walaupun hasilnya tak seperti di toko-toko tapi setidaknya bisa sedikir membahagiakan Rina.

Saat pulang sekolah Rina begitu bahagia melihat kue yang sudah aku siapkan di atas meja ruang tamu. Rina memang anak yang baik. Dia sangat mengerti akan keadaan kami. Dia tak mengeluh akan kue itu walaupun bentuknya tak begitu menarik. Akhirnya kami merayakan ulang tahun Rina bersama.