Puisi "Doa" karya Chairil Anwar memiliki suasana yang sangat introspektif, religius, dan penuh keraguan. Dalam puisi ini, penulis mengekspresikan doa-doa dan pertanyaan-pertanyaan yang meruncing tentang hubungannya dengan Tuhan.

Suasana puisi ini terasa sangat intim dan pribadi, dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat. Dalam setiap barisnya, penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sangat mendalam tentang makna hidup, tujuan keberadaannya, dan hubungannya dengan Yang Maha Kuasa.

Meskipun puisi ini mencerminkan keraguan dan kebingungan penulis, namun ada juga nuansa harapan dan keinginan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dalam beberapa baris terakhir, penulis menunjukkan kesediaannya untuk menerima keputusan Tuhan, namun tetap memohon untuk diberikan petunjuk dalam hidupnya.

Secara keseluruhan, suasana puisi "Doa" karya Chairil Anwar dapat digambarkan sebagai suasana introspektif, religius, dan penuh keraguan, namun tetap dipenuhi dengan harapan dan keinginan untuk menemukan makna hidup dan hubungannya dengan Tuhan.