1. Kebijakan yang diambil oleh Gubernur Jenderal Idenburg pada Maret 1916, yaitu hanya mengakui Sarekat Islam secara lokal, memiliki dampak yang signifikan bagi organisasi tersebut. Dampak pertama adalah organisasi Sarekat Islam menjadi terpecah menjadi cabang-cabang lokal yang independen, sehingga organisasi tersebut kehilangan koordinasi dan kohesivitas. Dampak kedua adalah organisasi Sarekat Islam kehilangan akses ke sumber daya dan dukungan dari pusat, sehingga kemampuan organisasi tersebut dalam mengorganisir dan memobilisasi massa menjadi terhambat.

2. Ada beberapa bukti adanya dampak positif dari pelaksanaan politik etis yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhadap bangsa Indonesia, di antaranya adalah:

• Peningkatan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia. Sejak pemerintah Belanda melaksanakan politik etis, mereka membangun sekolah-sekolah untuk penduduk pribumi di seluruh Hindia Belanda.

• Meningkatnya kesadaran nasionalisme di kalangan rakyat Indonesia. Dalam politik etis, pemerintah Belanda memperkenalkan konsep-konsep modern seperti nasionalisme, demokrasi, dan hak asasi manusia.

• Perbaikan kondisi ekonomi rakyat Indonesia. Pemerintah Belanda memperbaiki infrastruktur dan memberikan dukungan untuk pengembangan industri dan perdagangan di Indonesia.

3. Perlawanan yang dilakukan secara kedaerahan menghambat rakyat Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan karena perlawanan tersebut cenderung tidak terkoordinasi dan sulit mempersatukan kekuatan seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, perlawanan secara kedaerahan lebih rentan terhadap pemecahan oleh pihak penjajah Belanda dengan menggunakan taktik divide et impera.

4. Sebagai generasi penerus bangsa, kita sebaiknya menunjukkan sikap menghargai dan memperingati peran Budi Utomo sebagai pelopor kebangkitan nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari sejarah organisasi Budi Utomo dan perjuangan-perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Selain itu, kita juga dapat menunjukkan sikap nasionalisme dengan menghargai dan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan menghormati simbol-simbol kebangsaan Indonesia.

5. Bukti bahwa Budi Utomo yang semula fokus dalam kegiatan pada bidang sosial, budaya, dan pendidikan menjadi berubah haluan ke arah politik adalah munculnya gerakan-gerakan politik yang dipimpin oleh para aktivis Budi Utomo seperti Tjokroaminoto dan Semaun. Gerakan-gerakan ini berfokus pada isu-isu politik seperti kemerdekaan Indonesia, reformasi agraria, dan hak-hak buruh. Selain itu, Budi Utomo juga mengambil sikap politik dengan mendukung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Soekarno dan Hatta pada tahun 1927.

Maaf kalo salah