Jawaban:

Penjelasan:

Berikut merupakan model ungkapan lain pada sebuah kitab   fiksi (novel) bersama petikan kalimat, judul novel, & maknanya:

Ungkapan: "Hati yg musnah"

Petikan Kalimat: "Dia mencicipi kesedihan yg begitu pada, hatinya musnah berkeping-keping."

Judul Novel: "Patah Hati pada Tepi Pantai"

Makna: Ungkapan ini mendeskripsikan keadaan emosional seorang yg sangat terluka & murung  dampak pengalaman patah hati. Hati yg musnah mencerminkan perasaan yg sangat terpukul & kehilangan.

Ungkapan: "Bunga-bunga asa"

Petikan Kalimat: "Mereka melihat masa depan menggunakan bunga-bunga asa yg mengembang pada pada hati."

Judul Novel: "Melangkah ke Pelangi"

Makna: Ungkapan ini mendeskripsikan optimisme & keyakinan seorang terhadap masa depan yg cerah. Bunga-bunga asa melambangkan asa, aspirasi, & virtual yg mengembang & memenuhi hati seorang.

Ungkapan: "Matahari senja"

Petikan Kalimat: "Sinar surya senja memancar menggunakan kehangatan, mewarnai langit menggunakan warna-warni indah."

Judul Novel: "Sinar pada Ujung Senja"

Makna: Ungkapan ini mendeskripsikan estetika & kenyamanan momen surya terbenam. Matahari senja membangun suasana yg romantis, penuh kehangatan, & estetika alam yg mempesona.

Ungkapan: "Hujan air mata"

Petikan Kalimat: "Dia terbaring pada loka tidur, menangis seolah-olah hujan air mata yg tidak berhenti."

Judul Novel: "Tetes-tetes Hujan pada Jendela"

Makna: Ungkapan ini mendeskripsikan keadaan emosional seorang yg sedang sangat murung  atau terluka. Hujan air mata melambangkan aktualisasi diri kesedihan yg melimpah & tidak terbendung.

Ungkapan: "Langit biru"

Petikan Kalimat: "Mereka berjalan pada bawah langit biru yg cerah, mencicipi kebebasan & kegembiraan."

Judul Novel: "Surga pada Atas Awan"

Makna: Ungkapan ini mendeskripsikan suasana yg cerah, damai, & indah. Langit biru mencerminkan kebebasan, keceriaan, & kegembiraan yg dirasakan sang para tokoh pada novel tadi.

Ungkapan-ungkapan pada atas menaruh citra figuratif atau kiasan yg menambah dimensi emosional & naratif pada cerita. Makna-makna tadi bisa mencerminkan perasaan, suasana, atau pesan yg ingin disampaikan sang penulis melalui penggunaan ungkapan-ungkapan tadi.