· ᴊᴀᴡᴀʙᴀɴ ‣

Waktu umur 4 atau 5 tahun, saya dan sepupu-sepupu saya pergi ke kolam renang umum untuk bermain air. Kami sudah sangat bersemangat dan membicarakan nanti mau main apa saja sesampainya di kolam renang.

Saya, sebagai pencari perhatian, lari duluan ke arah kolam, sambil menoleh ke belakang dan menjerit kepada sepupu-sepupu lainnya, "LIHAT AKUUUU!" Saya tidak melihat ke mana arah lari saya, tetapi saya bisa melihat kekagetan dan kepanikan di mata sepupu-sepupu saya. Mereka menjulurkan tangan, seolah berusaha meminta saya untuk berhenti.

Tapi saya melaju makin cepat ke arah kolam, tidak terhentikan. Setengah melompat, saya menyadari sumber kepanikan para sepupu…..

Kolam yang saya lompati sedang direnovasi. Tidak ada air, bahkan tidak ada keramik. Yang menyambut tubuh kecil saya adalah semen. Saya babak belur dan akhirnya tidak bisa berenang karena sibuk menangis kesakitan dan berdarah di sana sini.

Kakak saya menceritakan insiden naas ini saat mengenalkan saya kepada pacarnya masa itu. "Kok bego banget sih lu dulu?" Sambil menertawai saya sepuas-puasnya.

ツ ᴍᴀᴀꜰ ᴋᴀʟᴏ ꜱᴀʟᴀʜ, ᴊᴀᴅɪᴋᴀɴ ᴊᴀᴡᴀʙᴀɴ ᴛᴇʀᴄᴇʀᴅᴀꜱ ꜱᴇᴍᴏɢᴀ ʙᴇʀᴍᴀɴꜰᴀᴀᴛ ᴅᴀɴ ʙɪꜱᴀ ᴍᴇᴍʙᴀɴᴛᴜ ᴀɴᴅᴀ ᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀꜱɪʜ ♡

ᶜᵒᵖʸʳⁱᵍʰᵗ ᴹᵘʰᵃᵐᵐᵃᵈ ᴰᵃⁿⁱᵉˡ.