Berikut ini adalah pertanyaan dari dusu83203 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
indonesia
Penjelasan:
MATERI IPS
CANDI SUKUH
Candi Sukuh berlatar belakang agama Hindu dan diperkirakan dibangun
didirikan pada akhir abad ke-15 M. Berbeda dengan umumnya candi Hindu
di Jawa Tengah, arsitektur Candi Sukuh dinilai menyimpang dari ketentuan
dalam kitab pedoman pembuatan bangunan suci Hindu, Wastu Widya.
Menurut ketentuan, sebuah candi harus berdenah dasar bujur sangkar
dengan tempat yang paling suci terletak di tengah. Adanya penyimpangan
tersebut diduga karena Candi Sukuh dibangun pada masa memudarnya
pengaruh Hinduisme di Jawa. Memudarnya pengaruh Hinduisme di Jawa
rupanya menghidupkan kembali unsur-unsur budaya setempat dari zaman
Megalitikum. Pengaruh zaman prasejarah terlihat dari bentuk bangunan
Candi Sukuh yang merupakan teras berundak. Bentuk semacam itu mirip
dengan bangunan punden berundak yang merupakan ciri khas bangunan
suci pada masa pra-Hindu. Ciri khas lain bangunan suci dari masa praHindu adalah tempat yang paling suci terletak di bagian paling tinggi dan
paling belakang.
Menurut dugaan para ahli, Candi Sukuh dibangun untuk tujuan
pengruwatan, yaitu menangkal atau melepaskan kekuatan buruk yang
mempengaruhi kehidupan seseorang akibat ciri-ciri tertentu yang
dimilikinya. Dugaan tersebut didasarkan pada relief-relief yang memuat
cerita-cerita pengruwatan, seperti Sudamala dan Garudheya, dan pada
arca kura-kura dan garuda yang terdapat di Candi Sukuh.
CANDI PLAOSAN
Candi Plaosan yang merupakan candi Buddha ini oleh para ahli diperkirakan
dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram
Hindu, yaitu pada awal abad ke-9 M. Salah satu pakar yang mendukung
pendapat itu adalah De Casparis yang berpegang pada isi Prasasti Cri
Kahulunan (842 M). Dalam prasasti tersebut dinyatakan bahwa Candi
Plaosan Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan, dengan dukungan
suaminya. Menurut De Casparis, Sri Kahulunan adalah gelar
Pramodhawardani, putri Raja Samarattungga dari Wangsa Syailendra.
Sang Putri, yang memeluk agama Buddha, menikah dengan Rakai Pikatan
dari Wangsa Sanjaya, yang memeluk agama Hindu.
Pendapat lain mengenai pembangunan Candi Plaosan ialah bahwa candi
tersebut dibangun sebelum masa pemerintahan Rakai Pikatan. Menurut
Anggraeni, yang dimaksud dengan Sri Kahulunan adalah ibu Rakai Garung
yang memerintah Mataram sebelum Rakai Pikatan. Masa pemerintahan
Rakai Pikatan terlalu singkat untuk dapat membangun candi sebesar Candi
Plaosan. Rakai Pikatan membangun candi perwara setelah masa
pembangunan candi utamanya.
PRASASTI KEDUKAN BUKIT
Prasasti Kedukan Bukit ditulis pada 16 Juni 682 M, yang berarti bahwa
prasasti ini baru dikeluarkan setelah penguasa Kerajaan Sriwijaya kembali
ke pusat pemerintahannya.
Prasasti Kedukan Bukit merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang
menggambarkan kemajuan pelayaran di Indonesia pada masa HinduBuddha. Prasasti ini mengisahkan tentang keberhasilan perjalanan para
penguasa Kerajaan Sriwijaya yang bergelar Dapunta Hyang. Isi Prasasti
Kedukan Bukit terdiri dari sepuluh baris, yang ditulis menggunakan huruf
Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno.
PRASASTI CIARUTEUN
Prasasti Ciaruteun yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara.
Pada bagian atas Prasasti Ciaruteun, terlihat jelas gambar sepasang
telapak kaki (pandatala). Konon, tapak kaki tersebut merupakan milik
Maharaja Purnawarman yang memimpin dan menguasai kerajaan
Tarumanegara. Selain itu, terdapat pula 4 baris tulisan berupa puisi pada
Prasasti Ciaruteun. Puisi tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta.prasasti ini adalah peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Isinya berupa
pujian terhadap Raja Purnawarman yang telapak kakinya dianggap
sebagai milik Dewa Wisnu.
Yupa
Prasasti Yupa menjadi sumber sejarah keberadaan kerajaan Hindu-Budha
tertua di Indonesia. Yupa sendiri merupakan istilah untuk menyebut
pahatan prasasti dalam tugu atau tiang batu.
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa kerajaan tertua di Indonesia berada
di wilayah Kalimantan Timur. Hal ini diketahui dari penemuan tujuh buah
Prasasti Yupa yang ditujukan untuk menghormati jasa-jasa raja yang
tersohor pada saat itu.
Tujuh prasasti tersebut ditulis dengan aksara Pallawa Awal dalam huruf
Sanskerta. Diperkirakan, Prasasti Yupa dibuat oleh kaum Brahmana
sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa dan perbuatan mulia raja
kerajaan Kutai yang bernama Mulawarman.
Dugaan tersebut diperkuat dengan isi dari prasasti yang menyebutkan
bahwa Maharaja Kudungga, raja di kerajaan Kutai, memiliki putra yang
masyhur yang bernama Sang Aswawarman-dia disebut seperti Dewa
Matahari. Aswawarman memiliki tiga putra, satu di antaranya adalah
Mulawarman yang terkenal sangat dermawan.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh afcelalkalevisantoso dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 25 May 23