Pada suatu waktu, di hutan yang luas, hiduplah lima hewan yang berbeda jenis yaitu kura-kura, kancil, gajah, burung merak, dan harimau. Mereka hidup berdampingan dan menjalin persahabatan yang baik.

Suatu hari, mereka memutuskan untuk bekerja sama untuk membangun sebuah rumah untuk tempat tinggal mereka. Kura-kura membawa kayu dari hutan, kancil membawa tali, gajah membawa batu bata, burung merak membawa daun untuk atap, dan harimau memimpin dan mengawasi proyek tersebut.

Namun, di tengah proses pembangunan, terjadi masalah. Burung merak yang terlalu sombong, merasa bahwa ia yang paling penting karena membawa bahan untuk atap. Ia meminta agar rumah dibangun dengan bentuk yang memenuhi keinginannya. Namun, teman-temannya tidak setuju dengan ide burung merak.

Kancil, kura-kura, gajah, dan harimau menyarankan untuk membangun rumah yang sederhana, tetapi burung merak tetap bersikeras dengan pendapatnya sendiri. Karena tidak ada kesepakatan, proses pembangunan terhenti.

Saat itulah, mereka menyadari betapa pentingnya kerja sama dan tidak boleh terjebak dalam keserakahan individu. Mereka memutuskan untuk berbicara dan mencari jalan keluar yang terbaik bagi semua hewan.

Akhirnya, mereka sepakat untuk melanjutkan pembangunan rumah dengan bentuk yang sederhana dan memenuhi kebutuhan semua hewan. Dengan semangat gotong royong, mereka berhasil menyelesaikan proyek tersebut dan merayakan kesuksesan bersama-sama.

Dari kejadian tersebut, mereka belajar bahwa kerja sama dan kompromi adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama. Persahabatan mereka semakin erat dan mereka berjanji untuk tidak pernah lagi terjebak dalam ego individu yang merugikan semua pihak.