tolong jadiin dialogHadiah Tak TerdugaHujan deras di malam itu semakin

Berikut ini adalah pertanyaan dari a1raxzcans pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Tolong jadiin dialogHadiah Tak Terduga

Hujan deras di malam itu semakin menambah dinginnya suasana di dalam rumah. Saat makan malam, semua anggota keluarga tidak ada satupun yang bersuara. Tidak ada yang marah atau kecewa satu sama lain, hanya ayah dan ibuku sedang pusing memikirkan cara membayar biaya study tour yang harus aku bayar besok.

Sebenarnya aku sudah memutuskan untuk tidak ikut study tour, sebab aku tidak ingin menambah beban kedua orang tuaku. Namun, belum sempat aku berbicara untuk memberitahu bahwa aku tidak ingin ikut study tour, ayah secara tegas tetap ingin aku ikut study tour itu.

Setelah makan malam usai, aku langsung menuju kamar untuk belajar. Sayangnya aku tak bisa konsentrasi untuk belajar apalagi aku juga mendengar isak tangis ibuku di kamar sebelah. Aku paham betul penyebab ibu menangis, tetapi ayah masih saja bersikeras agar aku tetap ikut kegiatan sekolah tersebut. Ayah memang sosok pria yang tidak pernah membiarkan anaknya merasa sedih dan malu.

tolong bantuin dong

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Pada suatu malam hujan yang dingin, di dalam rumah, keluarga tersebut tengah duduk di meja makan dalam keheningan. Tidak ada yang berbicara satu sama lain. Ayah dan ibu terlihat cemas, sedang memikirkan cara untuk membayar biaya study tour yang harus dibayarkan keesokan harinya.

Ayah: (dengan suara lembut) Apa yang sebenarnya kamu pikirkan, Nak?

Anak: (berusaha memilih kata dengan hati-hati) Ayah, sebenarnya aku sudah memutuskan untuk tidak ikut study tour. Aku tidak ingin menambah beban keuangan kita.

Ibu: (mendengus, masih menangis) Ayah, kita memang tidak mampu membayar biaya tersebut. Aku tidak ingin anakku merasa bersalah karena kita.

Ayah: (sambil menatap ibu dengan penuh kasih) Sayang, kita pasti bisa menyelesaikan ini. Aku tahu kamu tidak ingin anak kita kecewa.

Anak: (menghela nafas lega) Ayah, aku tidak ingin menyusahkan kalian berdua. Aku bisa memahami jika kita tidak mampu.

Ayah: (tersenyum lembut) Kamu adalah kebanggaan dan anugerah terbesar dalam hidup kami. Tidak ada beban yang terlalu berat untuk kita tanggung bersama.

Ibu: (sambil menghapus air matanya) Tapi, Ayah, kita tidak punya waktu lagi. Biaya itu harus dibayarkan besok.

Ayah: (menatap anaknya penuh kehangatan) Nak, kamu tahu betapa pentingnya study tour ini bagimu. Ini kesempatanmu untuk belajar dan menjelajahi dunia di luar sana. Kami ingin melihatmu bahagia dan sukses.

Anak: (merasa terharu) Tapi, Ayah...

Ayah: (mengangkat tangan, memotong perkataan anaknya dengan lembut) Dengarkanlah aku, Nak. Aku tahu kamu tidak ingin memberikan beban pada kami. Namun, ada sesuatu yang ingin kami berikan padamu.

Anak: (terkejut) Apa itu, Ayah?

Ayah: (sambil mengambil sebuah amplop dari sakunya) Ini adalah hadiah tak terduga yang ibu dan aku persiapkan untukmu. Kami sudah menabung secara diam-diam untuk biaya study tourmu.

Anak: (terharu, hampir tak percaya) Benarkah, Ayah?

Ibu: (sambil tersenyum) Ya, Sayang. Kami ingin kamu merasakan kesempatan ini tanpa beban. Kita ingin melihatmu mengejar impianmu tanpa hambatan.

Anak: (dalam hati) Ayah, Ibu, betapa besar kasih sayang dan pengorbanan kalian. Aku tidak akan pernah bisa membayar ini semua.

Ayah: (sambil menggenggam tangan anaknya) Nak, keluarga adalah tentang saling mendukung dan menghadapi tantangan bersama. Kamu adalah anugerah terbesar dalam hidup kami, dan kami selalu akan berada di sampingmu.

Anak: (dengan terharu) Terima kasih ayah, ibu.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ridhoilahi300 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 22 Aug 23