A. Untuk menghitung besarnya tegangan pada lilitan skunder, kita dapat menggunakan rumus transformator: Vp/Vs = Np/Ns. Dalam hal ini, Vp = 220 volt, Np = 300 lilitan, dan Ns = 30 lilitan. Maka:

220/Vs = 300/30

Vs = 220/10

Vs = 22 volt

Jadi, besarnya tegangan pada lilitan skunder adalah 22 volt.

B. Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada lilitan skunder, kita dapat menggunakan rumus: Is = Ip(Np/Ns), di mana Ip adalah arus pada lilitan primer. Dalam hal ini, Ip = 50 mA, Np = 300 lilitan, dan Ns = 30 lilitan. Maka:

Is = 50 mA(300/30)

Is = 500 mA

Jadi, besarnya arus listrik yang mengalir pada lilitan skunder adalah 500 mA.

C. Untuk menghitung efisiensi transformator, kita dapat menggunakan rumus: efisiensi = (Vs Is)/(Vp Ip) x 100%. Dalam hal ini, Vs = 22 volt, Is = 500 mA, Vp = 220 volt, dan Ip = 50 mA. Maka:

Efisiensi = (22 x 500)/(220 x 50) x 100%

Efisiensi = 0.5 x 100%

Efisiensi = 50%

Jadi, efisiensi transformator adalah 50%.

D. Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan pada lilitan primer dan skunder, yaitu 10:1, dapat disimpulkan bahwa transformator ini merupakan transformator step-down, yaitu transformator yang menurunkan tegangan dari sumber listrik (lilitan primer) ke beban (lilitan skunder).