Jawaban:

Bahasa dalam surat dinas harus menggunakan bahasa formal atau resmi. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan kesopanan dan keformalan dalam komunikasi antara pengirim dan penerima surat dinas. Bahasa formal atau resmi juga membantu memastikan bahwa pesan yang disampaikan dalam surat dinas mudah dipahami dan memiliki kejelasan yang diperlukan.

Jika tidak menggunakan bahasa formal atau resmi dalam surat dinas, maka akan terjadi beberapa dampak negatif, antara lain:

1. Menurunkan citra dan kredibilitas perusahaan atau institusi yang mengeluarkan surat dinas tersebut. Bahasa yang tidak formal dapat menimbulkan kesan kurang serius dan kurang profesional.

2. Pesan yang disampaikan dalam surat dinas dapat menjadi ambigu dan sulit dipahami. Bahasa yang tidak formal dapat menyebabkan pesan yang disampaikan tidak jelas dan sulit dipahami oleh penerima surat dinas.

3. Menimbulkan kesalahpahaman dan konflik. Bahasa yang tidak formal dapat menimbulkan kesalahpahaman dan konflik karena pesan yang disampaikan tidak jelas dan dapat diartikan dengan berbagai macam cara.

4. Tidak sesuai dengan tata cara dan aturan yang berlaku. Surat dinas yang tidak menggunakan bahasa formal atau resmi dapat dianggap tidak sesuai dengan tata cara dan aturan yang berlaku dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan organisasi lainnya.

5. Merugikan dalam hal hukum. Surat dinas yang tidak menggunakan bahasa formal atau resmi dapat merugikan dalam hal hukum karena tidak memenuhi persyaratan formal yang diperlukan dalam suatu perjanjian atau kontrak.