Tentukan struktur dan kaidah kebahasaan pada cerpen "gunung kidul" karya

Berikut ini adalah pertanyaan dari Ndrh7250 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Tentukan struktur dan kaidah kebahasaan pada cerpen "gunung kidul" karya nugroho notosusanto.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Tema: Kehidupan

Latar:

Tempat: Di dalam bis dan di kampung halaman (Wonosari)

Waktu: Tiga tahun sesudah kepergian Martini menuju Arab Saudi.

Suasana: Diawal cerita suasana yang tampak biasa saja, namun pada pertengahan kisah suasana yang timbul sedikit menegangkan pada saat tokoh utama bermimpi

Alur: Alur Maju

Tokoh dan Penokohan:

Martini : Wataknya bertanggung jawab terhadap keluarga, pekerja keras, lembut dan sabar.

Mbok: Sabar

Andra: Patuh terhadap orang tua

Mas +oko: Tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap keluarga.

Sudut Pandang: orang ketiga

Amanat:

Senantiasa berbuat baik untuk menggapai ridho Allah SWT.

Kesabaran serta keuletan dalam bekerja akan membuahkan hasil.

Jangan bersikap su’udzon terhadap segala hal sebelum ada buktinya.

Seharusnya seorang suami haruslah bertanggung untuk mencari nafkah bukan sang istri.

2

Menceritakan kembali cerpen "Gunung Kidul"

Tradisi Rasulan berasal dari masyarakat Gunung Kidul di Provinsi di Yogyakarta. Tradisi ini dilakukan oleh para petani setelah masa panen ada sekitar bulan Juni atau Juli.

Rangkaian tradisi rasulan diawali dengan kerja bakti atau membersihkan lingkungan sekitar dusun dan biasanya tradisi ini berlangsung selama beberapa hari.

Banyak wisatawan baik lokal maupun luar negeri yang tertarik dengan Tradisi Rasulan masyarakat Gunung Kidul.

Puncak dari Tradisi ini adanya kegiatan kirab. Kegiatan kirab ini merupaka karnaval atau arak-arakan yang mengelilingin desa.

Pada kegiatan kirab ini membawa sajian hasil panen dan tumpeng seperti padi, sayur atau hasil panen lainnya.

Setelah acara kirab selesai, warga setempat mengadakan doa bersama untuk memohon kesalamana dan kentetraman seluruh warga, dan terakhir diakhiri dengan adanya perubtan tumpeng bagi warga ataupun wisatawan yang menyaksikan.

Tradisi rasulan ini harus dipertahankan dan dilestarikan. Dengan semangat gotong royong dan mengumpulkan semangat kekeluargaan.

Tradisi ini melestarikan kesenian masyarakat di daerah Gunung Kidul, Provinsi Di Yogyakarta.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh achmadican852 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 02 Jan 23