Judul buku : Seuntai Kalung Emas Pengarang : Sardono Syarif

Berikut ini adalah pertanyaan dari budicity113 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Judul buku : Seuntai Kalung Emas Pengarang : Sardono Syarif Tahun terbit : 2011 Penerbit : Cipta Prima Nusantara Semarang Tebal : 100 halaman Di tengah merosotnya moral dan memudarnya karakter bangsa seperti saat ini, buku cerita anak sangat dibutuhkan kehadirannya sebagai sarana pendidikan karakter. Banyak kandungan nilai kehidupan yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan Secara langsung, buku cerita anak memang tidak sekaligus mampu melakukan sebuah perubahan. Namun, secara tidak langsung, buku cerita menghadirkan kisah-kisah yang menyentuh dan mengharukan sehingga mampu memberikan pencerahan dan asupan rohaniah kepada pembaca, khususnya anak-anak. Ini artinya, kehadiran buku cerita dapat memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam membangun karakter anak. Melalui cerita "Seuntai Kalung Emas" yang sekaligus menjadi judul buku ini, misalnya, seorang anak dapat memperoleh pengalaman berharga, yaitu tidak sepantasnya seorang anak membiasakan diri memamerkan kemewahan dengan mengenakan kalung emas di tempat keramaian karena dapat membahayakan dan menimbulkan malapetaka bagi yang mengenakannya secara berlebihan. Hal tersebut terbukti pada dialog Pak Gito yang merupakan guru Wati, pencerita yang kehilangan kalung, saat menasihati murid-murid. Demikian juga ketika membaca cerita "Gara-Gara Sinetron". Pembaca, khususnya anak-anak akan tersadarkan nuraninya betapa tidak ada untungnya ketika mereka teracuni oleh kisah-kisah sinetron di layar kaca, apalagi kalau Masih banyak peristiwa dan kisah menarik yang dapat dijadikan sebagai yang disuguhkan dalam buku ini, yaitu "Jera", "Saat Liburan Panjang Tiba". Di Bawah Jemari Hujan", "Ketulusan Hati Lia", "Dompet Sakti Papa". "Gigi Ompong Kakek Odong", "Bapakku Seorang Pahlawan", "Masih Ada Jalan", "Uluran Tangan", "Bunga-bunga di Halaman Rumah", "Pelajaran bagi Si Kikir", dan "Upah Si Raja Jangkrik". Bagaikan layar hidup, buku ini menyajikan beragam peristiwa keseharian khas anak-anak yang mampu memberikan kekayaan batin bagi anak. Sebagai buku cerita anak, buku ini memang belum sepenuhnya terhindar dari kesan menggurui. Alur peristiwa dalam cerita mudah ditebak dengan jalinan konflik yang kurang mengena. Dialog antartokoh kurang mengalir dan seringkali terjebak pada pengulangan kata sapaan yang cenderung berlebihan. Meskipun demikian, dari sisi muatan isi, kisah-kisah yang tersaji dalam buku ini cukup menghibur melalui sajian bahasa yang jernih dan subtil. Sang penulis mampu menyuguhkan jalinan peristiwa yang sesuai dengan situasi kekinian. Meski sebagian besar latarnya berlangsung di daerah Jawa Tengah, khususnya Pekalongan dan sekitarnya, buku ini sanggup menyajikan berbagai kisah yang bisa dinikmati anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia. Negeri ini sangat membutuhkan banyak kisah khas anak-anak dengan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal untuk mendekatkan anak pada budaya bangsa seperti yang dikisahkan dalam buku cerita ini. Jangan sampai terjadi, anak-anak yang menjadi masa depan bangsa ini terus dimanjakan oleh kisah- kisah mancanegara yang hanya melambungkan mimpi dan kian menjauhkan dari sentuhan kearifan budaya leluhurnya. a. 3. Diskusikan bersama anggota kelompok untuk mengerjakan soal- soal berikut. Analisislah struktur teks ulasan tersebut dengan menunjukkan bagian-bagiannya disertai bukti tekstual. b. Analisislah ciri-ciri kebahasaan yang terdapat dalam teks ulasan tersebut dengan menunjukkan bukti tekstual. * bisa tolong bantuin ? lagi butuh banget kak ueueue ??!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

a. Struktur teks ulasan tersebut terdiri dari:

  1. Pendahuluan
  2. Penjelasan isi buku
  3. Evaluasi kelebihan dan kekurangan buku
  4. Penutup

b. Beberapa ciri kebahasaan yang terdapat dalam teks ulasan tersebut adalah:

1. Penggunaan bahasa formal dan santun.

Contoh bukti: "Melalui cerita 'Seuntai Kalung Emas' yang sekaligus menjadi judul buku ini, misalnya, seorang anak dapat memperoleh pengalaman berharga..."

2. Penggunaan kosakata yang bervariasi dan mengandung makna yang dalam.

Contoh bukti: "...buku cerita anak sangat dibutuhkan kehadirannya sebagai sarana pendidikan karakter. Banyak kandungan nilai kehidupan yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan."

3. Penggunaan kalimat yang cukup panjang dan kompleks.

Contoh bukti: "Ini artinya, kehadiran buku cerita dapat memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam membangun karakter anak."

4. Penggunaan gaya bahasa deskriptif untuk menjelaskan isi buku.

Contoh bukti: "Bagaikan layar hidup, buku ini menyajikan beragam peristiwa keseharian khas anak-anak yang mampu memberikan kekayaan batin bagi anak."

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh VipConect dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 18 May 23