2. Bagaimana memahami unsur bahasa dalam teks deskripsi? kak tolong

Berikut ini adalah pertanyaan dari tsalisputrihafizah pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

2. Bagaimana memahami unsur bahasa dalam teks deskripsi?kak tolong bantu
TERIMAKASIH​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penjelasan:

Seperti yang dijelaskan secara panjang lebar di artikel sebelumnya mengenai teks deskripsi secara lengkap yang meliputi pengertian, ciri-ciri, dan juga contohnya, didalam sebuah teks termasuk teks deskripsi tidak lepas dari yang namanya kaidah kebahasaan atau unsur kebahasaan.

Kaidah kebahasaan atau unsur kebahasaan biasanya berkaitan dengan bagaimana ketentuan mengatur tata cara berbahasa yaitu tingkat kesadaran dan kepatuhan akan kaidah-kaidah atau aturan-aturan kebahasaan secara jelas tergambarkan melalui perilaku berbahasa kita, baik ketika kita menggunakan bahasa Indonesia dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.

kaidah kebahasaan teks deskripsi

Sebelum saya uraikan secara panjang lebar mengenai unsur atau kaidah kebahasaan teks deskripsi alangkah baiknya saya singgung sedikit apa itu descripsi.

Kata deskripsi berasal dari bahasa latin discribere yang berarti gambaran, perincian, atau pembeberan. Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan dan pengalaman penulisnya.

Tujuannya adalah pembaca memperoleh kesan atau citraan sesuai dengan pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulis sehingga seolah-olah pembaca yang melihat, merasakan, dan mengalami sendiri obyek tersebut. Untuk mencapai kesan yang sempurna, penulis deskripsi merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan.

Struktur kaidah / unsur kebahasaan dari teks deskripsi

Unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan yang dilibatkan dalam teks deskripsi yaitu:

1. Rujukan Kata

Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan. Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk)

2. Kata berimbuhan

Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat awalan (prefiks),akhiran (sufiks), dan sisipan (infiks), contohnya:

Penari (tari),

Berjumlah (jumlah).

Menyanyikan (nyanyi)

Berbahasa (bahasa)

Bercampur (campur)

Menari (tari)

3. Konjungsi (kata sambung / kata hubung)

Kata hubung (konjungsi) adalah kata yang digunakan sebagai penghubung antar kata, frasa, klausa, atau kalimat.

Fungsi kata hubung (konjungsi)

Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata lainnya dalam satu kalimat.

Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kalimat dengan kalimat lainnya.

Jenis Konjungsi

Jenis Konjungsi Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibagi menjadi dua:

a. Konjungsi Intra kalimat:

Konjungsi intrakalimat yaitu konjungsi yang digunakan dalam satu kalimat. Contoh: dan, juga (bermakna penambahan), atau (bermakna pilihan), tetapi (bermakna ), karena, sehingga (bermakna sebab-akibat), lalu, kemudian (bermakna kelanjutan).

Contoh konjungsi intra kalimat seperti:

Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah) dan ditarikan oleh laki- laki.

Kalimat di atas menggunakan kata hubung (konjungsi) intra kalimat “dan” yang bermakna penamabahan.

b.Konjungsi Antar kalimat

Konjungsi antarkalimat yaitu konjungsi yang dugunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.

Contoh: meskipun demikian, dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, akhirnya, selanjutnya, lalu, kemudian.

Contoh penggunaan konjungsi akan tetapi dan oleh karena itu antar kalimat :

Ki Hajar Dewantara berasal dari keluarga keraton Jogjakarta. Akan tetapi, ia begitu dekat dengan rakyatnya.

Novita ingin mendapatkan beasiswa prestasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, ia selalu giat belajar

4. Kelompok kata (frasa)

Kelompok kata atau frasa yaitu kumpulan kata 2 kata atau lebih yang tersusun dari kata bermakna dan membentuk arti kata baru.

Contoh kelompok kata misalnya : saputangan, takbenda

5.Katabaku dan tidak baku

Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.Sumber utama yang telah ditentukan dalam pemakaian bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI). Kata baku umumnya digunakan dalam kalimat resmi( lisan dan tertulis) sedangkan non-baku atau tidak baku sebaliknya.

Contoh Kumpulan Kata Baku dan Tidak Baku Dalam Bahasa Indonesia

telur – telor

jadwal – jadual

rezim – rejim

negeri – negri

hierarki – hirarki

bus – bis

jenazah – jenasah

anugerah – anugrah

karier – karir

telepon – telefon

izin – ijin

debit – debet

dekret – dekrit

museum – musium

kaus – kaos

risleting – resleting

terampil – trampil

desain – disain

saraf – sarap

kempis – kempes

nomor – nomer

penggawa – punggawa

deksripsi – diskripsi

kerupuk – krupuk

zamrud – jamrud

formal – formil

afdal – afdol

museum – musium

apotek – apotik

aktual – aktuil

antre – antri

saraf – sarap

cedera – cidera

definisi – difinisi

cenderamata – cinderamata

metode – metoda

atmosfer – atmosfir

pensil – pinsil

cendekiawan – cendikiawn

personel – personil

zaman – jaman

malapraktik – malpraktik

akta – akte

6. Penggunaan huruf kapital dan tanda baca

Teks deskripsi juga tidak lepas dari penggunaan huruf kapital dan tanda baca

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fkr104 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 12 Oct 22