Berikut ini adalah pertanyaan dari yoona1358 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Ulat Yang SombongDi sebuah hutan yang lebat, hiduplah 2 ekor ulat. Yang satu bernama Fintu yang bersifat ramah, rendah hati dan baik. Sedangkan yang satunya bernama Tuvi yang bersifat angkuh dan suka meremehkan binatang lain.
Pada suatu hari, saat Fintu sedang mencari makanan, ia bertemu Tuvi.
“Hai Tuvi, bolehkah aku meminta sedikit makananmu?” pinta Fintu.
“Hey, Fintu! Ini makananku dan tetap makananku. Sana cari makanan yang lain!” tolak Tuvi.
“B-baiklah…” Fintu menunduk dan berlalu.
Lain hari, akan ada pesta hutan. Semua binatang diundang. Putha si burung hantu dengan gesitnya membagikan undangan berupa daun itu dimalam hari dan menaruhnya di depan pintu rumah para binatang.
Esok harinya, terdengar sorakan dari para binatang.
“Asyik! Pasti di sana ada banyak makanan! Aku bisa makan sepuasnya!” sorak Cattya si anak kucing.
“Aku juga bisa makan biji-bijian, kan? Oh ya, bagi para ulat kalian tenang saja, aku tak akan memakan kalian, kok!” pekik Chacky si ayam jago.
Fintu hanya tersenyum mendengar pernyataan teman-temannya itu
Namun tiba-tiba…
“Ah, ini hanya pesta kecil! Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat pesta yang lebih besar!” Dengan angkuh Tuvi berkata.
“Tuvi! Kau tak boleh begitu!” seru Piku si beruang madu.
“Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi.
Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu sudah menjadi kepompong. Mereka menjalani hidup sebagai kepompong biasa.
Beberapa minggu kemudian, mereka sudah keluar dari kepompongnya. Tak disangka, sayap Tuvi ternyata berwarna hitam! Sedangkan Fintu malah berwarna-warni.
Tuvi tahu, ini akibat keangkuhannya. Ia sangat menyesal.
Kerjakan soal berikut!
1.Buatlah sebuah percakapan tentang cerita di atas!
2.apa pesan dari cerita di atas? jelaskan!
Tolong bantu jawab!
Pada suatu hari, saat Fintu sedang mencari makanan, ia bertemu Tuvi.
“Hai Tuvi, bolehkah aku meminta sedikit makananmu?” pinta Fintu.
“Hey, Fintu! Ini makananku dan tetap makananku. Sana cari makanan yang lain!” tolak Tuvi.
“B-baiklah…” Fintu menunduk dan berlalu.
Lain hari, akan ada pesta hutan. Semua binatang diundang. Putha si burung hantu dengan gesitnya membagikan undangan berupa daun itu dimalam hari dan menaruhnya di depan pintu rumah para binatang.
Esok harinya, terdengar sorakan dari para binatang.
“Asyik! Pasti di sana ada banyak makanan! Aku bisa makan sepuasnya!” sorak Cattya si anak kucing.
“Aku juga bisa makan biji-bijian, kan? Oh ya, bagi para ulat kalian tenang saja, aku tak akan memakan kalian, kok!” pekik Chacky si ayam jago.
Fintu hanya tersenyum mendengar pernyataan teman-temannya itu
Namun tiba-tiba…
“Ah, ini hanya pesta kecil! Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat pesta yang lebih besar!” Dengan angkuh Tuvi berkata.
“Tuvi! Kau tak boleh begitu!” seru Piku si beruang madu.
“Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi.
Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu sudah menjadi kepompong. Mereka menjalani hidup sebagai kepompong biasa.
Beberapa minggu kemudian, mereka sudah keluar dari kepompongnya. Tak disangka, sayap Tuvi ternyata berwarna hitam! Sedangkan Fintu malah berwarna-warni.
Tuvi tahu, ini akibat keangkuhannya. Ia sangat menyesal.
Kerjakan soal berikut!
1.Buatlah sebuah percakapan tentang cerita di atas!
2.apa pesan dari cerita di atas? jelaskan!
Tolong bantu jawab!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
pesan dari cerita diatas adalah kita tidak boleh sombong seperti ulat
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mellasanyputri dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 26 Jul 22