Bacalah Bacaan Dibawah!Indonesia memiliki banyak sekali warisan budaya yang sarat dengan makna filosofis. Salah satunya adalah rumah adat khas suku Dayak. Rumah ini masih bisa ditemukan di Kalimantan Tengah. Keunikan dari rumah ini adalah nilai filosofisnya yang sangat menginspirasi. Rumah adat ini bernama rumah panjang atau dalam bahasa Dayak disebut| Huma Betang.

Dari segi arsitektur, Huma Betang biasanya mempunyai panjang 150 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 3 meter. Rumah ini berjenis panggung, dikarenakan pada zaman dahulu suku Dayak kebanyakan tinggal di daerah pinggiran sungai. Bentuk rumah yang demikian, bertujuan untuk mencegah rumah terendam banjir dan menghindari serangan hewan buas.

Dalam satu Huma Betang, biasanya dihuni oleh beberapa keluarga. Mereka hanya terpisahkan sebuah sekat untuk membedakan keluarga satu dengan yang lain. Masyarakat Dayak hidup berdampingan dan kompak dengan beberapa keluarga meskipun satu rumah. Hal ini karena tingginya rasa kekerabatan dan merasa semuanya bersaudara. Tanggung jawab merupakan hal yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Dayak. Dengan adanya tanggung jawab, maka muncul budaya untuk menghormati sesama. Masyarakat Dayak memberikan contoh bagaimana cara hidup bermasyarakat lewat Huma Betang. Tidak pemah ada perselisihan, saling menghargai, menghormati, dan saling tolong-menolong merupakan sesuatu yang mereka junjung tinggi

1.Jelaskan Bentuk Rumah Huma Betang!

2.Jelaskan!,Mengapa Masyarakat Dayak Hidup Berdampingan Dan Kompak?

Bacalah Bacaan Berikut!

Rumah honai adalah rumah tradisional suku dani. rumah ini terbuat dari kayu berbentuk lingkaran. atap rumah terbuat dari jerami. tinggi rumah honai adalah 2,5 m. rumah honai terbagi menjadi tiga jenis, yaitu honai (rumah untuk para laki-laki), Ebei ( rumah untuk para wanita), dan wamain ( rumah untuk ternak).

1.Informasi yang diperoleh dari teks tersebut diatas adalah?
2.Ide pokok dari paragraf tersebut diatas adalah