Jelajah Wae Rebo"Selamat siang. Kakak-kakak. Bapak/Ibu! Selamat datang di Desa Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Saat ini kita berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Karena itu. Desa Wae Rebo ini sering dijuluki Desa di Atas Awan. Nah, hari ini Kakak-kakak. Bapak/Ibu akan merasakan pengalaman baru. Kakak dan Bapak/Ibu akan merasakan tidur di salah satu dari tujuh Mbaru Niang yang ada di desa ini.""Nah, mungkin Kakak dan Bapak/Ibu bertanya-tanya. 'Mbaru Niang itu apa, ya?" Bapak/Ibulihat rumah-rumah yang ada di depan kita ini? Ya. Ini adalah rumah tradisional khas Manggarai.Mbaru artinya rumah, dan Niang artinya tinggi dan bulat. Coba, kita perhatikan. Di depan kitaini ada tujuh Mbaru Niang berbentuk kerucut dengan tinggi yang hampir sama. Ada yang tahumengapa jumlahnya tujuh? Ya! Angka tujuh menunjuk kepada tujuh arah gunung di sekitar desa yangdipercaya sebagai pelindung desa. Ini menunjukkan bahwa masyarakat di sini sangat menghormatileluhur dengan melestarikan budaya. Mari kita lihat lebih dekat rumah-rumah ini, ya?""Mari mendekat kemari, semuanya!" "Nah, seperti Kakak-kakak dan Bapak/Ibu bisa lihat. Mbaru Niang terbuat dari beberapa jenis rumput, lalu dilapisi ijuk atau serat pohon palem. Bahan-bahan ini merupakan bahan pilihan agar Mbaru Niang kuat menahan serangan angin dan air hujan. Silakan Bapak/Ibu sentuh dinding rumah ini. Terasa kokoh, kan?""Setiap Mbaru Niang memiliki lima tingkat. Bapak/Ibu. Semua ditutupi atap dan setiap tingkatnya memiliki jendela kecil. Tingkat pertama disebut lutur atau tenda, yaitu tempat tinggal para penghuninya. Di sini, seperti Bapak/ibu lihat. terdapat perapian dan dapur yang terletak di Tengah rumah. Dapur ini berfungsi menahan serangan rayap dengan memanfaatkan asap yang dihasilkan ketika memasak. Sekarang mari kita ke tingkat dua.""Tingkat kedua ini dinamakan lobo atau loteng, yaitu tempat menyimpan bahan makananan barang. Kita lanjutkan ke tingkat tiga, ya." "Kalau Kakak-kakak dan Bapak/Ibu perhatikan, tidak ada paku, besi, dan beton pada rumahadisional khas Manggarai ini. Bangunan ini dibangun dengan cara ditanam, diikat. dan dipasak. ah, inilah tingkat ketiga atau yang biasa disebut lentar, berfungsi menyimpan benih jagung dan naman untuk bercocok tanam lainnya. Mari kita naik lagi!""Ada yang tahu tempat apakah ini? Ya, benar sekali. Di sini adalah tempat menyimpan cadangan makanan ketika panen dirasa kurang berhasil. Tingkat keempat ini disebut juga lempa rae. Kita akan naik sekali lagi menuju tingkat terakhir atau yang juga disebut sebagai hekang kode. Tingkat kelima ini merupakan tempat menyimpan sesajian untuk para leluhur. Mari kita turun kembali.Perhatikan langkahnya ya. Kakak-kakak. Bapak/Ibu!" 1. Apakah objek yang dideskripsikan dalam teks tersebut? Kepada siapa penutur teks deskripsi tersebut berbicara?Pr2. 3. Apakah kata sapaan yang digunakan oleh penutur dalam teks deskripsi tersebut?4. Apakah tujuan penutur menjelaskan objek tersebut? Jelaskan pendapatAnda 5 Tulislah dua kalimat deskripsi dalam teks deskripsi tersebut​