Naskah drama adalah sebuah karya sastra Indonesia yang memuat wacana/adegan pembuka, dialog antartokoh, serta wacana/adegan penutup dalam sebuah drama. Atas dasar ini, sebuah naskah drama juga menjadi panduan bagi sang sutradara drama dalam memandu lakon dalam pertunjukan tersebut. Sebuah naskah drama yang baik juga mengandung tidak hanya adegan atau dialog para tokoh, melainkan instruksi perihal unsur lain yang harus dibangun dalam pertunjukan, seperti suasana dan bahkan latar atau setting panggung.

Sebagai sebuah karya sastra, teks atau naskah drama terdiri dari tiga bagian utama yaitu prolog, dialog, dan epilog. Prolog menyajikan wacana pembuka drama, dialog menyajikan interaksi antartokoh dalma drama, sementara epilog menyajikan wacana penutup. Adapun bagian dialog dibagi lebih lanjut menjadi tiga bagian yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi. Orientasi menyajikan gambaran umum cerita, komplikasi menyajikan konflik antartokoh, sementara komplikasi menyajikan solusi yang dicapai atas konflik.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kit auntuk menyajikan satu contoh naskah drama berdasarkan hasil imajinasi atau pengalaman bersamqa. Beriktu kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

CONTOH NASKAH DRAMA

Di sebuah ruangan kelas, tampak tiga orang murid sedang bercengkerama. Mereka sedang serius membahas fenomena isu PKi yang belakangan muncul di masyarakat.

Andi: Hai, apakah kalian tahu bahwa Presiden Jokowi itu seorang PKI?

Budi: Eh, memangnya benar?

Cici: Hus, jangan langsung percaya begitu. Andi, memangnya kamu tahu darimana?

Andi: Aku kemarin sempat membaca beberapa artikel di Facebook dan situs-situs di internet. Mereka bilang kalau Pak Presiden Jokowi itu seorang PKI. Aku saja sangat terkejut

Cici: Lalu, dari artikel yang kamu baca itu, apakah mereka menyodorkan bukti pendukung?

Andi: Mm, tidak sih. Mereka hanya menyodorkan kejadian kalau Pak Presiden itu terlihat selalu mendukung Cina dan bangsa asing, lalu terlihat membiarkan terjadinya kriminalisasi terhadap beberapa tokoh agama. Bagi mereka itu terlihat bukti nyata beliau anggota PKI.

Sementara itu, lewatlah Pak Dani, seorang guru di sekolah tersebut.

Pak Dani: Ayo, kok kalian sangat serius? Memangnya sedang membicarakan apa?

Budi: Begini, pak. Andi bilang kalau Pak Jokowi itu anggota PKI.

Pak Dani: Hei, jangan bicara begitu. Memangnya kamu punya bukti apa, Budi?

Budi: (menyodorkan artikel yang pernah dibacanya melalui tangkapan layar di ponsel pintar kepada Pak Dani) Ini pak.

Pak Dani: Aduh, kalau berita begini jangan dipercaya. Mereka hanya menyodorkan peristiwa yang menurut mereka bisa mendukung pendapat mereka, bukan data. Coba kalian cari tahun kelahiran Pak Jokowi.

Andi, Budi, dan Cici: (mengeluarkan ponsel mereka dan mencari informasi tahun kelahiran Pak Jokowi) Loh pak, ini kok beliau lahir setelah tahun 1965? Artinya apa pak?

Pak Dani: Itu artinya beliau bukan anggota PKI karena saat beliau remaja pun PKI sudah diberantas. Jadi mulai sekarang, hati-hati dalam berujar ya, kalau belum memiliki data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan.

Budi: Iya pak, saya minta maaf.

Pak Dani: Tidak apa-apa, semoga bisa menjadi pelajaran ya.

Andi, Budi, dan Cici: Iya pak. Terimakasih banyak ya pak.

Pak Dani: Sama-sama.

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang drama:

yomemimo.com/tugas/10936409

Detil jawaban

Kelas: IX

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 10 - Drama

Kode kategori: 9.1.10

Kata kunci: naskah, drama, hasil, imajinasi, struktur, kaidah kebahasaan