Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 14 dan 15!Kincir Air Kakek
Kakek Poltak yang bernama Lambas adalah pelopor pembuatan kincir air di desanya. Usianya
sudah mendekati 70 tahun. Akan tetapi, beliau masih terlihat sehat dan gagah. Dulu, penduduk
desa sering mengalami kesulitan air. Apalagi bila musim kemarau tiba. Penduduk harus mencari
air ke sungai atau ke kaki bukit yang jaraknya jauh. Mereka menghabiskan waktu beberapa jam
hanya untuk mendapatkan air.
Kakek Lambas merasakan penderitaan penduduk desa saat itu. Akhirnya, beliau mendapat ide
untuk memanfaatkan air terjun yang terletak di ujung kampung. Gagasan itu mula-mula
disampaikannya kepada beberapa tetangganya. Ternyata, mereka menyambut baik ide itu. Kincir
air itu mereka buat dari barang-barang bekas. Untuk mengalirkan air ke rumah-rumah penduduk
atau ke sawah, mereka menggunakan bambu. Kini, kincir air itu sudah tua, sehingga sudah
mengalami banyak perubahan. Kincirnya sudah beberapa kali diperbaiki dan diganti. Penduduk
tidak lagi menggunakan bambu untuk mengalirkan air, tetapi menggunakan pipa.
Sekarang kincir air itu tidak hanya mengalirkan air bersih untuk warga desa, tetapi juga untuk
membangkitkan tenaga listrik. Penduduk pun memanfaatkan aliran air untuk memelihara ikan.
Jadi, berkatkincir air, pengairan sawah menjadi lancer dan padi tumbuh subur.
(Dikutip dari Majalah Bobo edisi 52, 2012)
14. Kesimpulan dari teks di atas adalah....
A. Kakek Lambas membuat kincir air di desanya karena kaya
B. Kakek Lambas membuat kincir air dari barang-barang bekas
C. Penduduk pun memanfaatkan aliran air untuk memelihara ikan
D. Berkat kincir air, pengairan sawah menjadi lancer dan padi tumbuh subur
15. Makna tersirat dari paragraf kedua adalah....
A. Memanfaatkan barang bekas dalam kehidupan
B. Merasakan penderitaan penduduk desa
C. Menggunakan bambu untuk mengalirkan air
D. Mengganti bambu dengan pipa untuk mengalirkan air
Bacalah cerita berikut untuk menjawab soal nomor 16, 17, dan 18!​