Judul: Belajarlah Menjadi PohonPohon adalah makhluk hidup yang tidak bisa bergerak bebas laiknya binatang dan manusia. Ia seperti terus tumbuh namun terdiam. Ia seperti benda mati jika tidak dirasakan kesejukan, buah, dan perubahan warna daunnya dikarenakan musim-musim tertentu.

Pohon begitu penting bagi manusia. Ia ikut mengisi paru-paru dunia. ia menumbuhkan kayu-kayunya untuk menjadi buku dan bangunan tempat tinggal manusia. Ia juga menyediakan buah yang siap dimakan oleh hewan dan manusia untuk melangsungkan hidupnya. Pohon semulia itu.

Pohon menjadi medium terbaik untuk kita belajar keluarga. Bagian-bagian pohon memberikan kelengkapan dan kesinambungannya satu sama lain.

Pohon mencontohkan itu dengan sangat baik. Pada mulanya kesepakatan membangun keluarga seperti benih. Ia satu. Kesatuan. Kesepakatan itu menempel pada tanah yang kita umpamakan kenyataannya. Benih yang menempel tanah tersebut memunculkan akar.

Ia adalah pondasi keluarga yang menjadi prinsipnya. Rasa cinta, harapan, dan tujuan bersama menjadi akar tersebut. lalu benih yang sudah tumbuh akarnya tersebut memunculkan batang dan daun. Batang dan daun adalah usaha kerja keras yang mulai dibangun perlahan-lahan.

Berjalannya waktu, keluarga yang diumpamakan pohon kecil tersebut menyerap matahari, bersabar karena daunnya dimakan binatang, namun terus tumbuh. Begitu terus. Membangun usahanya, mengingat kesepakatan, janji, harapan, dan tujuannya. Sampai pojon tinggi menjulang.

Ia menumbuhkan buah. Menghasilkan anaknya. Ada buah yang untuk diambil yang lain, namun tetap juga ada buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya. Menjadi anak. membangun keluarga lagi. Menjadi begitu banyak. Anak-anak yang terlahir itu meneruskan mimpi, harapan, dan tujuan orang tuanya. Keluarga yang bahagia.

• Tulislah tema, tokoh, alur dan latar tempat, suasana, waktu. Dari cerita di atas!​